FUZHOU, SELASA — Menjelang akhir perburuan poin menuju turnamen Final BWF World Tour di Guangzhou, China, 11-15 Desember, Anthony Sinisuka Ginting gagal memanfaatkan salah satu dari dua kesempatan terakhirnya. Tersingkir pada laga awal di Fuzhou China Terbuka, pebulu tangkis tunggal putra Indonesia itu harus memperbaikinya di Hong Kong Terbuka.
Anthony tersingkir pada babak pertama turnamen BWF Super 750 Fuzhou China Terbuka, Selasa (5/11/2019). Di Haixia Olympic Sports Center, Fuzhou, China, Anthony disingkirkan pemain Hong Kong, Angus Ng Ka Long, 18-21, 9-21. Ini menjadi kekalahan ketujuh Anthony dari Ng dalam 10 pertemuan, termasuk tiga pertemuan terakhir pada 2019.
Hasil itu lebih buruk daripada China Terbuka 2018 ketika Anthony bertahan hingga perempat final. ”Saya banyak pengembalian yang mudah diantisipasi. Pengembalian saya justru menguntungkan lawan. Waktu dia balik memimpin, dia jadi tambah percaya diri,” kata Anthony, dalam laman PP PBSI.
Kekalahan itu didapat setelah Anthony unggul 14-10 dan 16-14 pada gim pertama. Pada gim kedua, penampilannya menurun drastis dan baru mendapat poin setelah Ng unggul tujuh angka.
Berdasarkan peringkat yang dikeluarkan BWF Selasa, Anthony masih berada pada posisi yang aman untuk lolos ke Guangzhou, yaitu peringkat keenam. Namun, hasil itu belum memperhitungkan hasil di Fuzhou. Posisinya bisa terlempar dari peringkat delapan besar pada pekan mendatang dalam daftar peringkat yang dirilis setiap Selasa.
Hanya delapan teratas peringkat Final BWF dari setiap nomor yang berhak lolos ke Guangzhou dengan masksimal dua wakil dari setiap nomor untuk setiap negara. Jumlah itu termasuk hak otomatis lolos yang dimiliki juara dunia/Olimpiade pada tahun yang sama.
Tergantung
Anthony memiliki kesempatan lain untuk mengamankan tiket Final BWF, yaitu menjadi juara Hong Kong Terbuka Super 500, 12-17 November. Hasil lebih rendah dari itu membuat nasibnya bergantung pada atlet lain, di antaranya Anders Antonsen (Denmark), Wang Tzu Wei (Taiwan), Lee Zii Jia (Malaysia), Lin Dan (China), dan Ng. Para pesaing ini diuntungkan bisa menambah nilai pada Korea Masters Super 300, 19-24 November, saat Anthony absen.
Hasil di Fuzhou membuat Anthony untuk keempat kalinya meraih hasil lebih buruk dibandingkan dengan turnamen yang sama tahun lalu. Prestasi pemain berusia 23 tahun itu juga menurun pada China Terbuka, Kejuaraan Asia, dan Indonesia Masters. Dari 12 turnamen yang diikuti pada 2018 dan 2019, hasil yang didapat tunggal putra peringkat keenam dunia itu hanya lebih baik di Perancis Terbuka. Tahun ini, dia bertahan hingga semifinal setelah tersingkir pada babak pertama 2018.
Selain Anthony, tiga tunggal putra lain Indonesia juga akan tampil pada Rabu. Mereka adalah Jonatan Christie yang akan bertemu rekan satu pelatnas, Shesar Hiren Rhustavito, dan Tommy Sugiarto yang akan melawan Sai Praneeth (India).
Hasil berkebalikan diraih dua atlet tunggal putri dan dua pasang ganda putra. Pada tunggal putri, Gregoria Mariska Tunjung melaju ke babak kedua setelah mengalahkan Zhang Beiwen (AS), 22-20, 19-21, 21-17. Adapun Fitriani kalah dari Nitchaon Jindapol (Thailand), 12-21, 11-21. Ganda putra nomor satu dunia, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon, menang atas Goh V Shem/Tan Wee Kiong (Malaysia), 21-15, 21-16. Adapun Wahyu Nayaka/Ade Yusuf Santoso ditaklukkan ganda Jepang unggulan keenam, Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe, 22-24, 13-21.
Dua ganda putra lainnya, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan dan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, akan memulai penampilan Rabu ini dan berpeluang bertemu pada perempat final. Di tengah jadwal yang padat, Hendra mengatakan, dia dan Ahsan berusaha menjaga kondisi fisik. Selain Fuzhou, mereka masih dihadapkan pada Hong Kong Terbuka dan Final BWF. Hendra/Ahsan telah dipastikan lolos ke Guangzhou dengan status sebagai juara dunia.
”Kami akan main di Guangzhou. Di tengah jadwal padat, saya berusaha jangan sampai cedera dan sakit,” kata Hendra.