Penampilan Chelsea di musim ini memberikan warna baru dalam sepak bola Eropa.
Oleh
PRAYOGI DWI SULISTYO
·4 menit baca
AFP/ ADRIAN DENNIS
Para pemain Chelsea merayakan gol penyeimbang yang dicetak bek Reece James bersama dengan pendukungnya pada pertandingan Liga Champions Grup H antara Chelsea melawan Ajax Amsterdam di Stamford Bridge, London, Rabu (6/11/2019) dini hari. Kedua tim bermain imbang 4-4.
LONDON, RABU — Penampilan Chelsea di musim ini memberikan warna baru dalam sepak bola Eropa. Mereka berhasil tampil atraktif, penuh determinasi, dan pantang menyerah seperti yang ditunjukkan dalam pertandingan Liga Champions Grup H melawan Ajax Amsterdam di Stamford Bridge, London, Rabu (6/11/2019) dini hari, yang berakhir imbang dengan skor 4-4.
Berbeda dengan musim lalu, pendukung ”The Blues” sekarang tampak lebih bergairah. Mereka selalu setia memberikan dukungan hingga akhir pertandingan dengan mengusung spanduk bergambar Frank Lampard, meskipun tertinggal telak dari lawannya.
Lampard yang selalu tampil kalem dan tenang saat masih menjadi pemain Chelsea kembali ditunjukkannya saat menjabat sebagai manajer. Ketenangannya tersebut seperti menghipnosis para pendukung Chelsea.
Tak ada raut wajah ketakutan, keraguan, atau amarah dari pendukungnya ketika Chelsea tertinggal 1-4 dari Ajax hingga menit ke-55 oleh dua gol bunuh diri Tammy Abraham dan Kepa Arrizabalaga, serta dua gol dari Quincy Promes dan Donny van de Beek. Para pendukung Chelsea masih tetap bisa tersenyum dan terus memberikan dukungan.
AFP/ GLYN KIRK
Manajer Chelsea Frank Lampard tersenyum pada pertandingan Liga Champions Grup H antara Chelsea melawan Ajax Amsterdam di Stamford Bridge, London, Rabu (6/11/2019) dini hari, karena hanya memperoleh waktu tambahan 4 menit. Kedua tim akhirnya berbagi angka setelah berakhir imbang 4-4.
Gemuruh pendukung Chelsea semakin menggema di Stamford Bridge ketika Cesar Azpilicueta mencetak gol di menit ke-63 dan Jorginho mencetak gol lewat titik penalti di menit ke-71. Sebelumnya, Jorginho juga telah mencetak gol penalti di menit ke-4.
Azpilicueta yang bertindak sebagai kapten terus meminta dukungan kepada pendukungnya. Energi positif yang dikeluarkan oleh para pendukung Chelsea pun berhasil mengangkat semangat para pemain. Hingga pada akhirnya, Chelsea berhasil menyamakan kedudukan lewat tendangan pemain pengganti Reece James.
Melalui akun media sosial Chelsea, Azpilicueta mengakui, dukungan yang terus digemakan suporter Chelsea menjadi salah satu faktor yang berpengaruh pada penampilan para pemain.
”Terima kasih banyak atas dukungannya hingga akhir pertandingan sehingga kami dapat bangkit dan memperoleh poin di pertandingan ini,” ujar Azpilicueta.
AFP/ ADRIAN DENNIS
Bek Chelsea Cesar, Azpilicueta, membangkitkan semangat rekan-rekan dan pendukungnya setelah mencetak gol kedua Chelsea ke gawang Ajax Amsterdam pada pertandingan Liga Champions Grup H di Stamford Bridge, London, Rabu (6/11/2019) dini hari.
Jika berkaca pada musim lalu, semangat pendukung Chelsea tak sebesar pada musim ini. Salah satu faktornya adalah gaya permainan yang diusung Maurizio Sarri—yang saat ini melatih Juventus. Sarri memiliki strategi yang rumit dan membosankan layaknya klub Italia pada umumnya.
Berbeda dengan Sarri, permainan yang diusung Lampard lebih sederhana dan menghibur. Ia sangat menyukai serangan cepat dan penuh tenaga serta umpan-umpan menusuk ke jantung pertahanan lawan.
Gelandang-gelandang Chelsea, seperti Mason Mount dan Jorginho, juga rajin melakukan tendangan jarak jauh seperti saat Lampard masih aktif menjadi pemain sepak bola. Meskipun tendangan mereka belum seakurat Lampard, hal itu setidaknya dapat memberikan kejutan bagi penonton.
”Permainan yang gila. Aku merasa kita di sini untuk memberikan hiburan dan tontonan yang luar biasa,” ujar Lampard.
Pada pertandingan ini, lagi-lagi Lampard mengambil keputusan krusial. Seperti saat bertandingan di kandang Ajax, pemain pengganti menjadi penentu hasil akhir. Jika sebelumnya Michy Batshuayi menjadi penentu kemenangan, kali ini giliran Reece James yang melakukannya.
Mencetak gol adalah bonus.... Kami memiliki peluang untuk memenangkannya.
Menggantikan Marcos Alonso di babak kedua bukanlah perkara mudah bagi James yang masih berumur 19 tahun. Namun, determinasinya mampu membangkitkan semangat rekan-rekannya. Sama seperti Alonso, ia pandai mencari posisi terbaik untuk mencetak gol.
”Mencetak gol adalah bonus. Manajer mengatakan kepada saya untuk datang dan menghidupkan (semangat) anak-anak. Kami memiliki peluang untuk memenangkannya, tetapi melihat posisi kami saat turun minum, ini hasil yang bagus,” ujar James.
Peluang Chelsea untuk meraih tiga poin memang besar sebab sejak menit ke 69, Ajax hanya bermain dengan sembilan pemain setelah Daley Blind dan Joel Veltman mendapatkan kartu merah.
AFP/ ADRIAN DENNIS
Para pemain Ajax Amsterdam bereaksi setelah bek Joel Veltman (tengah) mendapatkan kartu merah pada pertandingan Liga Champions Grup H antara Chelsea melawan Ajax Amsterdam di Stamford Bridge, London, Rabu (6/11/2019) dini hari.
Manajer Ajax Erik ten Hag tidak dapat menutupi kekecewaannya karena gagal meraih kemenangan. Ia merasa timnya mampu mengendalikan permainan, tetapi situasi tersebut berubah seketika dengan adanya dua kartu merah tersebut.
”Kami mengendalikan permainan, tetapi dalam satu saat segalanya berubah,” ujar Ten Hag.
Hasil imbang kedua klub membuat persaingan di Grup H semakin ketat sebab ada tiga klub yang berada di posisi tiga teratas dengan nilai yang sama, yakni tujuh poin. Valencia berada di bawah Chelsea dan Ajax setelah berhasil menghancurkan Lille dengan skor 4-1. (AFP/REUTERS)
