Indonesia tidak ingin sekadar menjadi tuan rumah pada Piala Dunia U-20 2021. Berawal dari Kualifikasi Piala Asia U-19, tim “Garuda Muda” mulai menyiapkan diri menjadi tim yang diperhitungkan pada Piala Dunia.
Oleh
Herpin Dewanto Putro
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Tim nasional Indonesia U-19 menjalani laga perdana Grup K kualifikasi Piala Asia U-19 2020 melawan Timor Leste di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, Rabu (6/11/2019) pukul 19.00 WIB. Kualifikasi ini menjadi langkah awal ”Garuda Muda” untuk membangun tim yang solid agar lebih mampu bersaing ketika menjadi tim tuan rumah Piala Dunia U-20 2021.
Selain Timor Leste, Indonesia juga akan menghadapi Hong Kong dan tiga kali juara Piala Asia U-19, Korea Utara. Pelatih timnas U-19 Indonesia, Fakhri Husaini, mengaku masih buta dengan kekuatan Hong Kong dan Korea Utara. Dengan demikian, Grup K bisa menjadi alat untuk mengukur kemampuan Garuda Muda.
”Semua pemain sangat termotivasi dan siap bertanding. Mereka ingin berikan yang terbaik melalui sepak bola,” kata Fakhri dalam jumpa pers di Jakarta, Selasa. Hadir dalam kesempatan itu, Pelatih Hong Kong Amason Thorlakur Arnason, Pelatih Korea Utara Pak Kyong Bong, dan Asisten Pelatih Timor Leste Eduardo Pereira.
Fakhri menyiapkan timnya berlatih di Bogor dan menjalani empat laga uji coba. Dua laga uji coba di antaranya melawan China U-19 di Surabaya dan Bali pada pertengahan Oktober. Pada laga pertama, Indonesia menang 3-1 dan pada laga kedua kalah 1-3. Sebelumnya mereka mengalahkan tim Pra-PON DKI, 3-0, dan menahan imbang Tira Persikabo, 0-0.
Menurut Fakhri, pengalaman tampil pada Piala AFF U-19 di Vietnam, Agustus, juga menjadi modal penting. Dalam ajang itu, Garuda Muda dikalahkan Malaysia, 3-4, pada semifinal dan merebut peringkat ketiga setelah menang atas Myanmar, 5-0.
Dengan pengalaman bertanding itu, Fakhri masih terus memperkuat lini tengah selama pemusatan latihan. Ia beberapa kali bereksperimen dengan mengganti pemain. Selain itu, para pemain juga berusaha meningkatkan transisi bertahan-menyerang, pemanfaatan bola mati, dan pola bertahan.
Namun, Fakhri harus kehilangan satu pemain, yaitu Muhammad Fadhil Adhitya Akshah, yang cedera pada latihan terakhir. Dia pun mengganti Fadhil dengan Fadilah Nur Rahman. Adapun pemain sayap andalan, Mochamad Supriadi, dinyatakan siap tampil setelah sempat cedera saat latihan.
Wajib lolos
Tim asuhan Fakhri berusia rata-rata 17 tahun dan berpeluang besar tampil pada Piala Dunia U-20. Oleh karena itu, mereka wajib mendapat hasil maksimal dalam kualifikasi ini untuk lolos ke babak utama Piala Asia U-19 2020 di Uzbekistan. Piala Asia U-19 ini menjadi persiapan penting berikutnya bagi Garuda Muda sebelum tampil di Piala Dunia.
“Kami tidak mau ke Piala Dunia karena kita tuan rumah. Kami tetap punya misi untuk melaju ke empat besar Piala Asia,” kata bek timnas U-19, Amiruddin Bagas Kaffa, seperti dikutip PSSI. Sebagai tuan rumah, Indonesia otomatis tampil pada Piala Dunia U-20 dan Bagas tidak ingin Garuda Muda tampil tanpa kemampuan terbaiknya.
Syarat untuk lolos ke babak utama Piala Asia secara otomatis adalah menjadi juara Grup K. Jika gagal menjadi juara grup, peluang masih terbuka dengan menjadi tim peringkat kedua terbaik. Tersedia lima tiket yang bisa diperebutkan dengan menjadi tim peringkat kedua terbaik apabila Uzbekistan tampil sebagai juara grup atau finis di peringkat kedua. Total ada 11 grup dalam ajang kualifikasi ini.
“Selain Korea Utara, Indonesia sangat berpeluang lolos,” kata asisten pelatih Timor Leste Eduardo Pereira. Ia mengatakan Indonesia semakin kuat karena beberapa pemain telah mengikuti program pelatihan “Garuda Select” di Inggris. Adapun pemain Timor Leste sangat minim persiapan dan tidak sempat melakukan uji coba.
Pada Piala AFF lalu, Indonesia melibas Timor Leste 4-0. Pereira pun berusaha mencari cara untuk membendung serangan Indonesia. “Setiap ada kesempatan mendapat bola, kami akan langsung menyerang balik,” katanya.