Media Sosial Buka Pintu Sekaligus Atur Strategi Bisnis
Sebanyak 50 persen responden memulai bisnisnya melalui aplikasi-aplikasi milik Facebook Inc. Sekitar 87 persen entitas bisnis yang disurvei memanfaatkan aplikasi untuk melengkapi strategi bisnis.
Oleh
Mediana
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sejumlah aplikasi yang dikembangkan oleh Facebook Inc menjadi pintu bagi pengusaha kecil dan menengah di Indonesia untuk memulai bisnis. Sebagian entitas bisnis menggunakannya untuk melengkapi strategi berbisnis.
Temuan itu terangkum dalam laporan riset ”Connecting Indonesia:Facebook Social and Economic Impact in Indonesia”. Riset dikerjakan oleh Facebook Indonesia bersama PricewaterhouseCooper (PwC) dan Institute for Development of Economics and Finance (Indef).
Riset berbentuk survei luring yang menyasar ke 1.200 individu, 1.033 entitas bisnis, 565 organisasi dan komunitas, serta 410 pegawai negeri sipil. Lokasi survei di 34 provinsi selama 27 Juni-6 Agustus 2019. Setelah survei, tim peneliti turut mengadakan forum group diskusi.
Kepala Kebijakan Publik untuk Facebook Indonesia Ruben Hattari, Selasa (5/11/2019), di Jakarta, menyebutkan, di level individu, sekitar 98 persen responden menggunakan minimal satu dari seluruh aplikasi yang dikembangkan oleh Facebook Inc untuk berinteraksi hingga menciptakan peluang bisnis.
Selain itu, 82 persen dari responden menyatakan bisa berinteraksi dengan teman atau anggota keluarga lebih efektif dan efisien. Sekitar 79 persen dari total responden individu juga mengaku aplikasi-aplikasi Facebook Inc membantu mereka meningkatkan keterampilan digital.
Bagi responden organisasi dan komunitas, sekitar 97 persen di antara mereka mengaku aplikasi-aplikasi Facebook Inc memudahkan mereka berinteraksi antaranggota. Sekitar 87 persen dari total mengatakan aplikasi-aplikasi Facebook Inc dapat menggaet anggota baru.
Kemudian, 50 persen dari seluruh pelaku usaha yang disurvei memulai bisnisnya melalui aplikasi-aplikasi milik Facebook Inc. Sekitar 87 persen dari total entitas bisnis yang disurvei mengaku memanfaatkan aplikasi untuk melengkapi strategi berbisnis.
Ruben menceritakan, pihaknya mempunyai program Laju Digital yang telah dirintis sejak setahun lalu. Tujuannya adalah memberikan pelatihan kepada masyarakat, terutama di Indonesia bagian timur agar mampu mengoptimalkan pemakaian produk-produk Facebook Inc. Hingga sekarang, sudah ada 18 kabupaten/kota sasaran. Dia berharap, pada tahun ini, Laju Digital bisa menjangkau lebih banyak kabupaten/kota.
Kebijakan iklan
Mengutip Techcrunch, akhir Oktober 2019, Facebook mengumumkan laporan kinerja triwulan III-2019. Pengumuman itu disampaikan tidak lama setelah beberapa waktu sebelumnya, CEO Twitter Jack Dorsey menyampaikan akan melarang semua bentuk iklan politik di dalam platformnya guna menanggapi persoalan maraknya politisi menyebarkan informasi salah tanpa akurasi fakta di iklan. Pernyataan Twitter itu berpotensi memberikan tekanan kepada Facebook agar memikirkan kembali kebijakan periklanannya.
Namun, kejadian tersebut tidak terlalu memengaruhi kinerja Facebook. Pada triwulan III-2019, Facebook mencatatkan jumlah pengguna bulanan sebesar 2,45 miliar atau naik 1,65 persen dibandingkan dengan triwulan sebelumnya. Pengguna aktif harian 1,62 miliar atau naik 2 persen dibandingkan dengan triwulan II-2019.
Facebook secara khusus memperoleh tambahan sekitar dua juta pengguna di masing-masing pasar inti, yaitu Amerika Serikat, Kanada, dan Eropa, yang menggerakkan bisnisnya. Selama dua tahun terakhir, di pasar tersebut, Facebook mengalami pertumbuhan lemah.
Di Asia Pasifik, jumlah pengguna Facebook 627 juta pengguna pada triwulan III-2019. Setahun sebelumnya, total pengguna di kawasan itu tercatat sekitar 561 juta pengguna.
Facebook menyebutkan ada 2,2 miliar pengguna mengakses Facebook, Instagram, WhatsApp, dan Messenger setiap hari.
Facebook menyebutkan ada 2,2 miliar pengguna mengakses Facebook, Instagram, WhatsApp, atau Messenger setiap hari. Kemudian, ada 2,8 miliar pengguna menggunakan salah satu keluarga aplikasi ini setiap bulan. Triwulan sebelumnya, jumlah pengguna sebanyak 2,7 miliar.
Facebook membukukan pendapatan 17,652 miliar dollar AS, naik 29 persen dibandingkan dengan setahun sebelumnya. Pendapatan per lembar saham mencapai 2,12 dollar AS.
Co-Founder dan Chief Community Officer Du’Anyam, Hanna Keraf, menceritakan, aplikasi media sosial Facebook dan keluarganya membantu Du\'Anyam menyebarluaskan kisah-kisah otentik para perempuan perajin anyaman di Nusa Tenggara Timur. Narasi kehidupan perajin itu menjadi daya tarik tersendiri bagi konsumen yang mau membeli produk mode buatan Du\'Anyam.
”Selain membuka akses pasar baru, kami bisa semakin dekat dengan para pelanggan Du\'Anyam,” ujarnya.
Hanna mengatakan, Du\'Anyam dia dirikan bersama dua temannya sejak empat tahun lalu. Usaha ini mulai aktif menggunakan aplikasi media sosial Facebook dan keluarganya sekitar 2016. Aplikasi bukan hanya dipakai untuk pemasaran digital, melainkan juga membuka lowongan.
Co-Founder SabangMerauke—program pertukaran pelajar—Ayu Kartika Dewi mengaku keberadaan aplikasi media sosial Facebook dan keluarganya memudahkan berkomunikasi antarsukarelawan. Dampak positif lainnya adalah penyebaran informasi kegiatan lebih masif.