Munas Golkar Awal Desember, Bamsoet Tak Bisa Menolak Tuntutan Perubahan
Musyawarah Nasional atau Munas Golkar akan memilih ketua umum Golkar periode selanjutnya. Ketua Umum Golkar petahana Airlangga Hartarto kemungkinan akan bersaing dengan tiga kader Golkar, salah satunya Bambang Soesatyo.
Oleh
Dhanang David Aritonang
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Rapat pengurus pleno DPP Partai Golkar memutuskan Musyawarah Nasional Golkar yang salah satu agendanya memilih ketua umum Golkar periode selanjutnya, digelar pada 4-6 Desember 2019. Bambang Soesatyo yang didorong untuk ikut maju dalam pemilihan, tak terlihat hadir dalam rapat tersebut.
Rapat pleno DPP Golkar yang dipimpin Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto itu dimulai pukul 19.30, dan berlangsung selama lebih kurang dua jam, di Kantor DPP Partai Golkar, Jakarta, Selasa (5/11/2019).
"Berdasarkan hasil rapat pleno, Munas (Musyawarah Nasional) Golkar akan diselenggarakan pada 4 Desember-6 Desember 2019 di Jakarta, dengan Ketua Panitia Penyelenggara Melchias Marcus Mekeng, steering commitee Ibnu Munzir, dan Ketua Panitia Pelaksana Adies Kadir," ucap Airlangga seusai rapat pleno.
Di antara pengurus DPP Golkar yang hadir, tak terlihat Wakil Koordinator Bidang Pratama Partai Golkar yang kini menjabat Ketua MPR, Bambang Soesatyo.
Terkait hal ini, Airlangga enggan berkomentar banyak. "Masih ada kader lain yang datang selain Bambang," katanya singkat.
Dia juga enggan berkomentar terkait munculnya kembali dukungan dari sejumlah elite Golkar kepada Bambang agar maju di Munas Golkar.
Bambang seperti diketahui, sempat mengurungkan niatnya maju di Munas Golkar menjelang pemilihan ketua MPR. Saat itu, Golkar mengajukannya menjadi ketua MPR, bahkan tidak sedikit elite Golkar pendukung Airlangga menyebut, diajukannya Bambang sebagai ketua MPR setelah dia sepakat tidak akan maju di Munas Golkar. Namun belakangan, dorongan kembali muncul dari sejumlah elite Golkar agar Bambang maju di Munas Golkar.
Salah satu dukungan hadir dari Koordinator Pemenangan Pemilu Golkar Nusron Wahid. Dia tampak hadir saat rapat pengurus pleno DPP Golkar, dan menyebut dirinya hadir mewakili Bambang.
"Bambang memang tidak pernah mencalonkan dirinya sendiri untuk maju sebagai caketum (calon ketua umum) Golkar. Ia diusung oleh mayoritas Ketua DPD I dan Ketua DPD II Golkar dari sejumlah daerah. Saya rasa, Bambang tidak akan mengkhianati amanat dari para kader pendukungnya," ucapnya.
Namun Ketua DPP Partai Golkar Tubagus Ace Hasan Syadzily yang mendukung Airlangga kembali memimpin Golkar, mengingatkan Bambang untuk tidak melanggar komitmennya dengan Airlangga. Menurutnya, Bambang sudah berkomitmen untuk mendukung Airlangga di Munas Golkar.
Saya memang belum mendengar langsung pernyataan dari Bambang untuk maju kembali sebagai caketum. Rencana tersebut hanya berasal dari para pendukungnya. Namun, saya kembali mengingatkan komitmen tersebut.
"Saya memang belum mendengar langsung pernyataan dari Bambang untuk maju kembali sebagai caketum. Rencana tersebut hanya berasal dari para pendukungnya. Namun, saya kembali mengingatkan komitmen tersebut," ucapnya.
Menurut Sekretaris Jenderal Golkar Lodewijk Paulus, kemungkinan akan ada empat kader Golkar yang maju dalam pemilihan di Munas Golkar. Selain Airlangga Hartarto dan Bambang Soesatyo, ada kemungkinan Indra Bambang Utoyo dan Ridwan Hisjam juga akan meramaikan pemilihan.
"Namun akan kita lihat nanti seberapa banyak dukungan untuk mereka dan siapa saja yang betul-betul akan mendaftar sebagai ketua umum," katanya.
Sementara itu, Bambang Soesatyo mengatakan, maju atau tidak dirinya di Munas Golkar sangat tergantung dari sikap para pemilik suara di munas. Pria yang akrab dipanggil Bamsoet itu mengklaim saat ini dukungan dari DPD I dan DPD II Golkar untuk dirinya sangat besar dan kuat.
Kalaupun kelak dia memutuskan maju, hal itu bukan karena ambisi pribadi.
"Ini bukan soal pribadi Bamsoet. Ini soal kepentingan yang lebih besar bagi Partai Golkar. Saya tidak bisa menolak desakan daerah yang menginginkan perubahan dan ingin partai dikelola dengan sebagaimana mestinya sesuai dengan AD/ART," jelas Bamsoet.
Saya tidak bisa menolak desakan daerah yang menginginkan perubahan dan ingin partai dikelola dengan sebagaimana mestinya sesuai dengan AD/ART.
Terkait dukungan untuk Airlangga di Munas Golkar yang pernah disampaikannya, dia menegaskan dukungan itu tidak hilang. Namun dukungan yang dimaksudnya, sama dengan dukungan kepada kader Golkar lain yang berencana maju dalam pemilihan.
"Silakan jika Pak Airlangga atau siapapun kader Golkar yang memenuhi persyaratan jika ingin maju menjadi calon ketua umum Golkar, saya dukung dengan cara tidak akan menghalangi. Yang terpenting kita kedepankan sportifitas, fairplay, dan gentleman," tutur Bamsoet.