Puluhan daerah di 14 provinsi di Indonesia dalam kategori awas kekeringan karena lebih dari dua bulan sama sekali tidak mendapat hujan.
Oleh
Ahmad Arif
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sekitar 34 persen wilayah di Indonesia sudah memasuki musim hujan dan berpeluang dilanda hujan lebat hingga tiga hari mendatang. Namun, puluhan daerah di 14 provinsi di Indonesia dalam kategori awas kekeringan karena lebih dari dua bulan sama sekali tidak mendapat hujan.
”Kemarau masih terjadi di 36 persen wilayah Indonesia, 23,7 persen di antaranya mengalami kekeringan kategori ekstrem. Bahkan, ada daerah di Sumba Timur yang belum mendapat hujan selama 7,5 bulan,” kata Kepala Subbidang Informasi Iklim dan Kualitas Udara Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Siswanto, di Jakarta, Kamis (7/11/2019).
Menurut Siswanto, catatan dari Pos Pemantau Hujan Rubangaru di Sumba Timur, Nusa Tenggara Timur (NTT), sudah tidak hujan selama 229 hari. Hal itu merupakan hari tanpa hujan terpanjang selama 2019 ini.
”Sumba Timur tipe iklimnya semi arid (semi gurun) di mana bulan basah atau musim hujan paling hanya tiga-empat bulan dalam setahun. Daerah semi arid ini ditandai jumlah penguapan lebih besar daripada curah hujannya. Tapi, tahun ini kemarau tambah panjang dibandingkan dengan rata-rata tahunannya,” ungkapnya.
Selain di Sumba Timur, daerah yang mengalami hari tanpa hujan lebih dari 200 hari di antaranya Lembata, NTT, sudah 218 hari tidak hujan. Sumbawa Barat di NTB mengalami 200 hari tanpa hujan dan Buleleng di Bali 206 hari tanpa hujan.
Siswanto menambahkan, sejumlah daerah di 14 provinsi di Indonesia berstatus awas kekeringan karena lebih dari dua bulan tidak mendapat hujan sama sekali. Sebagian besar daerah dalam kategori awas kekeringan ini berada di Jawa, mulai dari Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Yogyakarta, hingga Jawa Timur. Sementara di Jakarta, daerah yang sangat kurang hujan yakni Jakarta Utara.
Selain Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur juga termasuk kategori kekeringan ekstrem. Demikian halnya Kalimantan Selatan, Lampung, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tenggara, dan Papua.
Hujan lebat
Ketika banyak wilayah masih dilanda kekeringan, sebagian daerah di Indonesia berpotensi dilanda hujan lebat hingga tiga hari ke depan. Peringatan dini cuaca yang dikeluarkan Deputi Bidang Meteorologi BMKG R Mulyono R Prabowo menyebutkan, saat ini terdapat siklon tropis Nakri di Laut China Selatan bagian utara, sirkulasi siklonik di Vietnam, sirkulasi siklonik di Samudra Pasifik utara Papua, sirkulasi siklonik di utara Australia, serta sirkulasi udara tertutup di Papua Barat.
Hal itu menyebabkan terbentuknya pemusatan awan di wilayah Laut Andaman, Kalimantan bagian utara, dan Samudra Pasifik utara Papua. Belokan angin juga terjadi di sejumlah wilayah. Kondisi itu memicu terjadinya angin kencang hingga lebih dari 25 knot yang berpotensi terjadi di Laut China Selatan bagian utara dan Samudra Hindia selatan Jawa Barat.
Selain itu, gejolak cuaca juga menyebabkan potensi hujan lebat terjadi di Riau dan Kalimantan Utara pada Jumat (8/11/2019). Untuk Sabtu (9/11/2019), hujan lebat berpotensi terjadi di Riau, Kalimantan Utara, Sumatera Selatan, dan Gorontalo.
Sementara itu, hujan lebat disertai angin kencang dan kilat berpotensi terjadi di Aceh, Sumatera Utara, Jambi, Jawa Barat, Kalimantan Barat, dan Papua pada Jumat (8/11) dan Sabtu (9/11). Pada Sabtu, hujan lebat disertai angin kencang dan kilat juga berpotensi terjadi di Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, Tangerang Selatan, dan Bekasi (Jabodetabek).