Bali United berusaha menjaga konsistensi permainan dan fokus dari laga ke laga. Mereka belum memikirkan potensi juara. Hal yang terpenting adalah mengamankan posisi agar tetap jadi pemuncak klasemen hingga akhir musim.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·3 menit baca
SLEMAN, KOMPAS — Bali United berusaha menjaga konsistensi permainan dan fokus dari laga ke laga. Mereka belum memikirkan potensi juara. Hal yang terpenting adalah mengamankan posisi agar tetap menjadi pemuncak klasemen hingga akhir musim.
”Serdadu Tridatu” masih memuncaki klasemen dengan 52 poin dari 25 laga. Satu poin terakhir diperoleh setelah ditahan imbang PSS Sleman, 0-0, di Stadion Maguwoharjo, Sleman, DIY, Rabu (6/11/2019). Bali United unggul 12 poin dari Madura United, yang telah memainkan 26 laga, di posisi kedua.
”Kami belum memperkirakan peluangnya. Kami harus mengejar poin di setiap laga dan bekerja keras. Kami berusaha tetap mendapat poin,” kata Pelatih Bali United Stefano ”Teco” Cugurra seusai pertandingan.
Teco mengungkapkan, konsistensi permainan itu yang akan mengantarkan anak asuhnya menjadi juara. Ia tidak ingin buru-buru meyakini gelar juara karena masih ada sembilan laga yang harus dilakoni. Menurut dia, semua hal bisa terjadi dalam laga tersebut sehingga raihan poin dari satu laga ke laga lainnya menjadi sangat penting.
Laga kedua tim berjalan cukup sengit dan bergantian melakukan serangan karena menerapkan permainan terbuka. Tuan rumah memberi perlawanan yang merepotkan barisan pertahanan Bali United. PSS Sleman tak ingin kembali menelan kekalahan saat tampil di hadapan publiknya sendiri setelah ditundukkan PSIS Semarang, 0-3, pada laga sebelumnya.
Teco memasang striker andalannya, Illija Spasojevic, sejak awal laga. Striker yang sudah mencetak 13 gol itu tampak kesulitan membongkar lini pertahanan PSS yang diisi oleh Purwaka Yudhi dan A Gufron. Mereka tampil solid memutus aliran bola kepada Spasojevic.
Namun, penyerang PSS, KH Yudo, juga mengalami kesulitan yang sama karena dijaga dengan ketat duet bek Bali United, Gunawan Dwi Cahyo dan Leonard Tupamahu. Striker andalan PSS Sleman, Yevhen Bokhasvili, yang dimasukkan pada babak kedua juga tak mampu menjebol rapatnya pertahanan Bali United.
Wawan Hendrawan, kiper Bali United, juga tampil apik di bawah mistar. Dia melakukan sejumlah penyelamatan, salah satunya menepis tendangan mendatar KH Yudo pada akhir babak kedua.
Pelatih PSS Sleman Seto Nurdiantoro menilai, hasil yang diraih timnya memang belum maksimal. Namun, ia mensyukuri hasil tersebut mengingat lawan yang dihadapi merupakan salah satu tim kuat di kompetisi. Skuad Bali United juga diisi banyak pemain bintang. Kondisi ini berbeda dengan PSS Sleman yang berstatus sebagai tim promosi.
”Kami banyak belajar dari pemain lawan. Untuk selanjutnya, kami harus lebih fokus dan berkonsentrasi di setiap pertandingan,” kata Seto.
PSS Sleman sebagai tim promosi tampil impresif musim ini. Tim berjuluk ”Elang Jawa” itu bertengger di peringkat ke-5 klasemen sementara. Mereka mengoleksi 40 poin dari 27 laga.
Seto mengatakan, pihaknya akan terus berusaha mencari poin di lima laga yang tersisa. Ia menilai, timnya masih harus menambah poin lebih banyak lagi agar bisa merasa lebih aman di kompetisi itu.
”Ini kompetisi di Indonesia. Semuanya bisa terjadi. Tim papan bawah juga berusaha merangkak naik. Kalau mau aman, ya, harus bisa meraih lebih dari 43 poin di akhir musim. Saya belum merasa aman kalau musim ini belum selesai,” kata Seto.