logo Kompas.id
UtamaPerkawinan Anak Merenggut Masa...
Iklan

Perkawinan Anak Merenggut Masa Depan Remaja di Pengungsian

Penemuan 84 kasus perkawinan anak di 12 titik dari total 400 titik pengungsian penyintas bencana di Sulawesi Tengah harus menjadi perhatian khusus pemerintah. Ini fenomena gunung es.

Oleh
Sonya Hellen Sinombor
· 5 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/qgh0FELSngn31G3TegfCdOIb9PY=/1024x497/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F11%2F20191106SON1_1573053336.jpg
KOMPAS/SONYA HELLEN SINOMBOR

Penyintas perempuan dan anak berbincang di depan Tenda Ramah Perempuan (TRP), Rabu (30/10/2019) di lokasi pengungsian Kelurahan Balaroa, Kecamatan Palu Barat, Kota Palu, Sulawesi Tengah. TRP menjadi ruang bagi perempuan untuk melaporkan kasus kekerasan yang terjadi selama di pengungsian, mulai dari kekerasan seksual, kekerasan dalam rumah tangga, hingga perkawinan anak.

Penemuan 84 kasus perkawinan anak di 12 titik dari total 400 titik pengungsian penyintas bencana di Sulawesi Tengah harus menjadi perhatian khusus pemerintah. Ini fenomena gunung es.

Hari menjelang senja, sekitar pukul 16.00, Jumat (1/11/2019),  beberapa anak bermain di lahan terbuka tak jauh dari kawasan hunian sementara penyintas bencana gempa dan likuefaksi di Desa Lolu, Kecamatan Biromaru, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah. Di salah satu bilik hunian yang dialasi karpet, duduk sepasang remaja Firman (16) dan Yani (15), menyaksikan teman-teman sebayanya bermain.

Editor:
yovitaarika
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000