Rafael Nadal ditantang tiga pemain muda di Grup Andre Agassi pada turnamen Final ATP di London. Meski unggul dalam statistik pertemuan, Nadal kerap kesulitan jika laga berlangsung di dalam ruangan.
Oleh
Yulia Sapthiani
·3 menit baca
LONDON, SELASA — Bergabung bersama anak-anak muda dalam babak penyisihan grup Turnamen Final ATP di London, Inggris, 10-17 November, Rafael Nadal punya keunggulan dalam statistik pertemuan. Namun, petenis nomor satu dunia itu tetap harus waspada karena persaingan terjadi di lapangan keras dalam ruangan yang menjadi kelemahan Nadal.
Berdasarkan hasil undian, Selasa (5/11/2019), Nadal mendapat tantangan dari petenis berusia 23 tahun ke bawah di Grup Andre Agassi. Mereka adalah Daniil Medvedev (23), Stefanos Tsitsipas (21), dan Alexander Zverev (22).
Di Grup Bjorn Borg, persaingan panas akan terjadi antara lima kali juara Final ATP, Novak Djokovic, dan Roger Federer (enam kali juara). Persaingan juga melibatkan Dominic Thiem dan Matteo Berrettini.
Final ATP yang diselenggarakan sejak 1970 diikuti delapan petenis putra peringkat tertinggi berdasarkan performa mereka pada 2019. Penyisihan grup berlangsung dalam format round robin untuk menentukan dua peringkat teratas setiap grup yang lolos ke semifinal.
Catatan pertemuan mengunggulkan Nadal atas anak-anak muda pesaingnya. Nadal unggul 2-0 atas Medvedev, Tsitsipas (4-1), dan Zverev (5-0). Namun, hal itu tak menjamin Nadal meraih kemenangan mudah karena persaingan akan berlangsung di O2 Arena. Karakter lapangan yang lebih cepat dibandingkan dengan lapangan keras di luar ruangan menguntungkan Medvedev, Tsitsipas, dan Zverev yang memiliki servis keras.
Tenaga muda mereka akan menjadi tantangan berat bagi Nadal yang mengambil alih posisi puncak peringkat dunia dari Djokovic, awal pekan ini. Peluang antara Nadal dan para pesaingnya berimbang mengingat pertemuan di lapangan keras dalam ruangan belum pernah terjadi.
Nadal juga memiliki rekam jejak tak terlalu bagus di dalam ruangan. Dari 84 gelar juara, hanya dua yang didapat di dalam ruangan. Jumlah ini sama dengan yang didapat Tsitsipas dan lebih sedikit dari tiga gelar yang diperoleh Medvedev dan Zverev. Zverev adalah juara bertahan Final ATP.
Tantangan semakin berat karena Nadal datang ke London dengan cedera otot perut yang belum pulih. Cedera itu dialaminya saat pemanasan jelang semifinal Paris Masters melawan Denis Shapovalov, 28 Oktober-3 November.
”Saya menjalani MRI di Mallorca. Meski masih ada sedikit ketegangan pada otot perut kiri, saya tetap berangkat ke London. Kamis atau Jumat, saya akan mulai latihan,” kata Nadal dalam akun media sosialnya.
Petenis berusia 33 tahun itu sangat berambisi menjuarai Final ATP. Turnamen ini menjadi satu-satunya turnamen besar yang belum dijuarai Nadal meski telah 18 kali menjuarai Grand Slam dan meraih emas Olimpiade Beijing 2008.
Unggulan kalah
Dari turnamen Final ATP Next Gen untuk petenis berusia 21 tahun ke bawah, kejutan terjadi dengan kekalahan tiga dari empat unggulan. Hanya unggulan teratas, Alex de Minaur (Australia), yang memenangi laga perdana. Finalis Next Gen 2018 itu menang atas Alejandro Davidovich Fokina (Spanyol), 4-3, 3-4 (5-7), 4-1, 4-1, di Grup A.
Pada hari yang sama, kekalahan dialami unggulan kedua hingga keempat. Casper Ruud (Norwegia/4), yang juga bersaing di Grup A, kalah dari Miomir Kecmanovic (Serbia), 3-4 (5-7), 3-4 (5-7), 2-4. Dalam persaingan di Grup B, kekalahan dialami unggulan kedua, Frances Tiafoe (AS) dan Ugo Humbert (Perancis/3).
Penggunaan skor hingga empat angka disebut petenis Italia, Jannik Sinner, membuka peluang bagi semua petenis untuk menang. ”Dengan peraturan ini, pertandingan berjalan sangat cepat. Anda harus sangat fokus pada poin penting. Saya juga senang dengan dukungan penonton yang datang ke sini,” kata Sinner yang mengalahkan Tiafoe, 3-4 (4-6), 4-2, 4-2, 4-2. (REUTERS)