Tim 7Eleven melewati berbagai rintangan sebelum akhirnya salah seorang pebalapnya bisa naik podium pada etape keenam lomba balap sepeda Tour de Singkarak 2019.
Oleh
INSAN ALFAJRI
·3 menit baca
SOLOK SELATAN, KOMPAS - Tim 7Eleven Filipina sedari awal bertekad untuk menyaingi pemimpin klasifikasi beregu lomba balap sepeda Tour de Singkarak 2019, Sapura Cycling. Setelah melalui berbagai rintangan, salah seorang pebalapnya, Rustom Lim baru bisa menaiki podium utama pada etape keenam.
Lim finis urutan pertama di bawah sengatan terik matahari yang mencapai 31 derajat Celsius, Kamis (7/11/2019), di Padang Aro, Solok Selatan, Sumatera Barat. Ia menyelesaikan rute terpanjang Tour de Singkarak sepanjang 214,1 kilometer tersebut dengan catatan waktu 5 jam 38 menit 8 detik. Posisi kedua diraih pebalap sepeda Mirsamad Golakhour Pourseyedi, disusul pebalap Thailand Continental Phuchong Saiudomsin di urutan ketiga.
Lim berhasil melepaskan diri dari peloton di dua kilometer menjelang finis. Dia sempat mengalami masalah di tikungan terakhir ketika hendak menyalip Saiudomsin. "Setelah berhasil menyusul, saya memaksimalkan tenaga dan berhasil finis," katanya.
Manajer 7Eleven Ric Rodriguez mengatakan, rencana untuk menyaingi Sapura sudah terkendala sejak awal. Timnya hanya diperkuat lima pebalap setelah satu anggota tim tak bisa ikut karena terkendala visa. Timnya juga kehilangan satu pebalap lagi selama lomba. Jadi, 7Eleven hanya diperkuat empat pebalap.
-
Tantangan bertambah karena sejumlah pebalap mengalami pecah ban selama lomba. Pada etape lima kemarin, Nichol Pareja tiga kali pecah ban. Bahkan Marcelo Felipe yang finis di urutan ketujuh juga mengalami pecah ban.
"Sungguh, begitu banyak kemalangan. Memang, hari ini kami menang. Tetapi kami telah kehilangan begitu banyak waktu," katanya.
Oleh sebab itu, timnya tidak lagi berambisi merebut posisi pebalap terbaik klasifikasi umum yang hingga akhir etape keenam masih dikuasai pebalap tim Sapura, Jesse Ewart. Peluang untuk menjadi tim terbaik juga sangat kecil.
"Target saat ini adalah selalu berusaha naik podium dan merebut poin di titik sprint dan jago tanjakan," katanya.
Terik
Direktur lomba Jamaluddin Mahmood menyatakan, etape Singkarak-Solok Selatan terbilang berat. Selain rute yang panjang, cuaca terik juga menjadi tantangan.
"Memang cuaca panas sekali. Di Kilometer 80, sudah ada 6 pebalap mundur," katanya. Etape keenam diikuti oleh 84 peserta. Delapan peserta tak sampai finis, sedangkan seorang lagi tidak mengikuti start.
Teriknya cuaca juga dibenarkan oleh Asisten Direktur Olahraga Sapura, Mohd Azlan Bin Jamalludin. Biasanya, tim Sapura menghabiskan 40 botol air minum. "Tadi habis sampai 60 botol," katanya.
Sengatan matahari juga dirasakan oleh penonton yang berkerumun di titik finis. Banyak di antara penonton yang mengenakan payung.
Kemenangan 7Eleven di etape keenam menunjukan potensi pebalap Filipina. Dari enam etape yang sudah berakhir, pebalap Filipina memenangi tiga etape.
Dua pebalap Filipina lainnya yang memenangi etape berasal dari tim Go for Gold Filipina. Jonel Carcueva meraih podium utama di etape lima, sedangkan Ismael Grospe Jr memenangi etape tiga. Greosp jug masih menguasai jersey polka dot sebagai raja tanjakan hingga akhir etape keenam.
Manajer Go for Gold yang juga pelatih tim nasional balap sepeda Filipina Ednalyn Hualda menyatakan, Tour de Singkarak 2019 menjadi ajang untuk memantau pebalap nasional yang akan berlaga di SEA Games 2019. Sedikitnya ada tiga peserta Tour de Singkarak 2019 yang namanya sudah dipastikan memperkuat tim nasional Filipina pada SEA Games 2019, yaitu Grospe, Carcueva, dan Felipe.