Pertemuan antara Liverpool dan Manchester City pada pertandingan Liga Inggris di Anfield, Liverpool, Minggu (10/11/2019) pukul 23.30 WIB, akan jadi pertarungan dua tim yang sedang berjuang untuk merebut juara musim ini.
Oleh
Prayogi Dwi Sulistyo
·5 menit baca
LIVERPOOL, SABTU — Pertemuan antara Liverpool dan Manchester City pada pertandingan Liga Inggris di Anfield, Liverpool, Minggu (10/11/2019) pukul 23.30 WIB, akan menjadi pertarungan dua tim yang sedang berjuang untuk merebut juara musim ini. Pada pertandingan besok, Liverpool diuntungkan karena bermain di kandang yang terkenal angker bagi tim tamu.
Asisten Pep Guardiola di Manchester City, Mikel Arteta, pernah merasakan begitu sulitnya memperoleh kemenangan di Anfield ketika masih membela Everton dan Arsenal. Ketika berlaga di stadion yang berumur 135 tahun tersebut, Arteta merasa seperti dipenjara dan buntu. Ketika membela Arsenal, timnya kebobolan lima gol dan dia pun ingin segera mengakhiri pertandingan.
Dukungan suporter Liverpool yang terkenal fanatik turut membuat mental lawan ciut seperti yang diungkapkan mantan Manajer Arsenal Arsene Wenger. Di sisi lain, para pemain ”The Reds” pun menjadi lebih garang. Di Anfield, fans tuan rumah menciptakan atmosfer yang luar biasa sehingga mereka selalu tampil istimewa, khususnya di pentas Eropa.
Pada musim lalu, Barcelona menjadi korban keganasan Liverpool di Anfield. Menang 3-0 di Camp Nou, Barca takluk 0-4 di Anfield sehingga mereka gagal lolos ke final Liga Champions. Padahal, saat itu Liverpool tidak diperkuat dua pemain andalan mereka, Mohamed Salah dan Roberto Firmino.
Apa yang ditakutkan Arteta dan kekaguman Wenger cukup beralasan. Liverpool belum pernah kalah pada kompetisi Liga Inggris ketika bermain di Anfield sejak April 2017. Pada musim 2017/2018, Liverpool juga menggagalkan City untuk menjadi tim yang tak terkalahkan di Liga Inggris.
Liverpool saat ini semakin kuat di Liga Inggris, mereka belum pernah kalah dalam 50 pertandingan terakhir. Terakhir kali mereka mengalami kekalahan adalah saat takluk 1-2 kepada Manchester City pada 4 Januari lalu.
Kekalahan tersebut cukup membekas bagi Liverpool sebab apabila mereka memperoleh kemenangan, jarak keduanya menjadi 10 poin. Setelah kekalahan tersebut, City semakin tak terbendung hingga pada akhirnya mereka memenangi perlombaan dengan hanya berselisih satu poin.
Situasi tersebut hampir mirip dengan apa yang terjadi pada saat ini. Untuk sementara, Liverpool unggul 6 poin atas City. Jika mereka mampu memenangi pertandingan Minggu besok, jarak keduanya menjadi 9 poin. Manajer Liverpool Juergen Klopp pun berharap, pengalaman buruk di masa lalu tidak terjadi lagi.
Dibandingkan dengan musim lalu, kali ini Liverpool berada pada situasi yang lebih baik karena mereka bermain di kandang. ”Ini pertandingan besar. Dua tim yang sangat bagus akan berhadapan. Berita terbaiknya adalah (kami bermain) di Anfield,” ujar Klopp.
Komposisi pemain
Selain bermain di kandang, Klopp juga diuntungkan dengan situasi pemain Liverpool yang fit, sedangkan City harus kehilangan beberapa pemainnya karena cedera. Semua lini Liverpool tampak sempurna dan mereka siap diturunkan pada pertandingan besok.
Liverpool dapat memainkan penjaga gawang utama Alisson Becker yang sudah sembuh dari cedera di awal musim ini. Di lini belakang, Liverpool akan memainkan dua bek sayap, Trent Alexander-Arnold dan Andy Robertson, yang piawai dalam memberikan asis. Sejauh ini, keduanya telah mengoleksi enam asis di Liga Inggris.
Mereka dapat lebih tenang dalam membantu penyerangan karena Liverpool memiliki bek kokoh pada Virgil van Dijk. Bek asal Belanda tersebut juga piawai dalam membangun serangan.
Di lini tengah, Liverpool memiliki Fabinho yang diistirahatkan Klopp pada pertandingan sebelumnya ketika melawan Aston Villa. Klopp tidak ingin Fabinho menerima kartu kuning agar bisa dimainkan saat bertemu dengan City.
Klopp menaruh harapan besar pada Fabinho yang tampil cemerlang selama tahun 2019. Ia mampu menjadi orang pertama yang memotong serangan lawan. ”Pekerjaan nomor 6 di sepak bola modern sangat penting. Semakin banyak pemain menyerang ada di sekitar Anda, semakin penting pula pekerjaan tersebut,” ujarnya.
Selain bermain di kandang, Klopp juga diuntungkan dengan situasi pemain Liverpool yang fit, sedangkan City harus kehilangan beberapa pemainnya karena cedera.
Di lini serang, Liverpool juga memiliki Sadio Mane yang dianggap lebih menakutkan daripada Firmino dan Mohamed Salah. Ia memiliki kecepatan dan kelincahan yang sulit dihentikan lawan. Gol telatnya melawan Aston Villa membuat Pep Guardiola berang karena mereka berhasil mempertahankan keunggulan enam poin.
Sebaliknya, di saat Liverpool dapat diperkuat pemain terbaik mereka, City justru harus kehilangan pemain pilar di setiap posisi. Di lini pertahanan, City kehilangan Ederson yang cedera otot saat bertanding melawan Atalanta di Liga Champions. Posisinya pun akan digantikan Claudio Bravo.
Mereka juga kehilangan bek Aymeric Laporte sehingga Fernandinho yang berposisi asli gelandang dipaksa menjadi bek cadangan. Di lini tengah dan depan, mereka juga kehilangan Rodri dan Leroy Sane.
Situasi ini sangat menyulitkan Guardiola untuk menerapkan strategi terbaiknya. Pada musim lalu, kedua tim bermain imbang tanpa gol ketika bertemu di Anfield. Namun, Guardiola mendapatkan kritik pedas karena bermain bertahan.
Guardiola pun mengakui, timnya bermain bertahan sebagai cara untuk menahan Liverpool yang memiliki kelengkapan di semua lini. ”Mereka melakukan segalanya dengan baik. Apa titik lemah mereka? Mereka adalah tim yang benar-benar lengkap,” ujarnya.
Beberapa pengamat sepak bola, salah satunya mantan penyerang Inggris, Alan Shearer, mengatakan, apabila City mengalami kekalahan, Guardiola akan menghadapi situasi yang sulit karena jarak poin keduanya semakin lebar. Akan tetapi, Guardiola menepis rasa khawatir tersebut. Ia tetap berusaha berpikir positif karena musim ini masih panjang.
”Ini tidak akan pernah berakhir pada bulan November. Saya tahu apa yang terjadi jika kami kalah dan semua orang akan mengatakan ini sudah berakhir, tetapi kami masih memiliki banyak pertandingan untuk dimainkan,” ujar Guardiola.
Belajar dari musim lalu, ia meminta anak didiknya untuk tidak pernah menyerah dan terus berjuang hingga akhir. Akan tetapi, situasi akan sulit bagi City apabila Liverpool terus tidak terkalahkan seperti saat ini. (AFP/REUTERS)