Rafael Nadal, Novak Djokovic, dan Roger Federer harus bersaing dengan empat petenis muda pada turnamen tutup tahun Final ATP di London, Inggris.
Oleh
Yulia Sapthiani
·3 menit baca
Petenis nomor satu dunia, Rafael Nadal, ditanya perasaannya ketika duduk di antara tiga anak muda saat konferensi pers menjelang turnamen Final ATP di London, Inggris, 10-17 November. Dengan usia 33 tahun, Nadal 10-12 tahun lebih tua dari tiga petenis yang akan bersaing dalam Grup Andre Agassi.
”Ini adalah siklus yang normal dalam kehidupan. Ini bagus untuk persaingan dalam olahraga ini dan menurut saya, mereka sangat bagus. Saya sangat senang masih bisa bersaing dengan mereka dan saya pun akan senang saat waktunya hanya bisa menyaksikan mereka dari televisi,” kata Nadal.
Dalam konferensi pers yang digelar di The O2 Arena, London, Jumat (8/11/2019), Nadal duduk di antara Daniil Medvedev (23 tahun), Stefanos Tsitsipas (21), dan Alexander Zverev (22).
Ketiga anak muda itu datang ke London dengan status sebagai petenis peringkat keempat, keenam, dan ketujuh dunia. Petenis lainnya adalah Matteo Berrettini (23), peringkat kedelapan, yang berada pada Grup Bjorn Borg.
Berrettini akan bersaing dengan Novak Djokovic (32) dan Roger Federer (38), bagian dari ”Big 3” bersama Nadal yang mendominasi arena tenis profesional selama 15 tahun terakhir. Berada di antara dua generasi itu adalah Dominic Thiem (26).
Selama sepekan ke depan, mereka akan bersaing dalam turnamen di pengujung musim yang pertama kali digelar pada 1970 ini. Setelah bersaing dalam format round robin pada penyisihan grup, dua petenis peringkat teratas dari setiap grup akan tampil pada semifinal.
”Saya senang dengan petenis-petenis muda yang untuk pertama kalinya tampil di Final ATP. Mereka sudah bisa menjadi petenis 10 besar yang tak mudah untuk dicapai,” kata Federer, enam kali juara Final ATP.
Hadirnya empat petenis muda dalam Final ATP kali ini menjadi yang pertama kalinya sejak 2009. Nadal, yang saat itu berusia 23 tahun, Djokovic dan Andy Murray (22), serta Juan Martin Del Potro (21) datang untuk menyaingi para senior, yakni Federer, Nikolay Davydenko, Fernando Verdasco, dan Robin Soderling.
Sejak saat itu, Final ATP selalu diikuti petenis senior yang setidaknya berusia 24 tahun, hingga hadirnya Zverev pada 2017. Zverev menjalani debut dalam Final ATP ketika berusia 20 tahun.
Mendapat panggung lebih besar untuk bersaing, dia pun melewati Final ATP Next Gen, turnamen akhir musim yang untuk pertama kalinya digelar bagi petenis 8 besar berusia 21 tahun ke bawah. Petenis Jerman itu muncul di antara para senior dengan menjadi juara pada 2018.
Semangat
”Kami petenis muda punya semangat berapi-api ketika datang ke sini. Kami adalah masa depan. Kami adalah adalah petenis yang akan membuat stadion penuh pada tahun-tahun mendatang,” kata Tsitsipas, salah satu debutan selain Medvedev dan Berrettini dalam Final ATP 2019.
Komentar petenis Yunani itu tak terlalu berlebihan. Meski belum ada yang menggantikan Nadal, Djokovic, ataupun Federer sebagai juara Grand Slam, rekam jejak para petenis muda itu menunjukkan potensi mereka.
Medvedev menjuarai ATP Masters 1000 Cincinnati dan Shanghai serta menjadi finalis Grand Slam AS Terbuka. Tsitsipas tampil sebagai semifinalis Australia Terbuka dan finalis Madrid Masters, serta menjadi petenis termuda pada peringkat 10 besar dunia. Adapun Berrettini juga untuk pertama kalinya merasakan menjadi semifinalis Grand Slam, yaitu di AS Terbuka. Medvedev, Tsitsipas, dan Zverev bahkan berpengalaman mengalahkan ”Big 3”.
Zverev menilai, hingga 2-3 tahun mendatang, tiga seniornya kemungkinan masih mendominasi arena tenis putra. Namun, Zverev memastikan, dia dan rekan-rekannya siap meneruskan persaingan ”Big 3”.
”Rafa, Novak, dan Roger menjadi rival untuk waktu yang panjang dan itu dimulai sejak mereka muda. Saya berharap, kami bisa meneruskan itu. Selain kami, masih ada petenis muda lain yang tak hadir di sini. Saya rasa, akan banyak kejutan dari kami di masa mendatang,” tutur Zverev. (AFP/REUTERS)