Rafael NAdal belum sepenuhnya pulih dari cedera otot, tetapi tetap tampil pada turnamen Final ATP yang belum pernah dijuarainya.
Oleh
Yulia Sapthiani
·3 menit baca
LONDON, SABTU - Rafael Nadal membangun kepercayaan diri demi menjadi nomor satu dunia pada akhir 2019. Namun, di balik harapan itu, Nadal mencoba berpikir realistis tentang tubuhnya yang belum pulih dari cedera perut saat tampil pada turnamen Final ATP di London, Inggris, 10-17 November.
Cedera yang dialami saat tampil pada ATP Masters 1000 Paris, dua pekan lalu, itu membuatnya kesulitan saat melakukan servis. Padahal, servis adalah modal besar pada turnamen lapangan keras yang berlangsung dalam ruangan di The O2 Arena itu. Lapangan keras dalam ruangan menyajikan permainan berkarakter lebih cepat dibandingkan lapangan keras luar ruangan.
Usai menjalani latihan pada Sabtu (9/11/2019), pelatih Nadal, Carlos Moya, mengatakan, petenis Spanyol berjulukan “Raja Lapangan Tanah Liat” itu belum bisa melakukan servis dengan normal. “Baru sekitar 80 persen,” katanya.
Sejak perhitungan poin pada Oktober membuka kesempatannya untuk menjadi petenis nomor dunia pada akhir 2019, Nadal berusaha mewujudkan itu. Usaha pertamanya, dengan bertahan hingga perempat final Paris Masters, membawanya ke puncak peringkat menggeser Novak Djokovic. Namun, karena Djokovic menjadi juara di Paris, penentuan untuk posisi teratas akhir 2019 ini akan ditentukan dalam persaingan di Final ATP.
Nadal akan mengawali perjalanannya dengan melawan Alexander Zverev dalam persaingan pada Grup Andre Agassi pada Senin, sedangkan Djokovic berhadapan dengan Matteo Berrettini (Italia) dalam Grup Bjorn Borg, Minggu tengah malam WIB.
Petenis lain yang bersaing pada Grup Andre Agassi adalah Daniil Medvedev dan Stefanos Tsitsipas. Adapun persaingan pada Grup Bjorn Borg melibatkan pula Roger Federer dan Dominic Thiem.
Pertemuan dengan Zverev akan menjadi tes bagi Nadal untuk melihat kondisi fisiknya. “Saya percaya diri bisa tampil dengan baik. Namun, saya juga memiliki keraguan bahwa kondisi saya akan memburuk setelah kejadian di Paris karena jeda dengan turnamen di sini pendek,” kata Nadal yang unggul 5-0 dalam statistik pertemuan dengan Zverev.
Nadal belum mengetahui kondisi tubuhnya yang sebenarnya karena saat latihan hanya melakukan servis dengan pelan. “Dalam latihan servis sejak Kamis, saya merasa tak ada masalah, tak ada rasa sakit. Namun, saya merasa tak nyaman karena belum melakukan servis yang sebenarnya. Semoga servis saya semakin baik dari pertandingan ke pertandingan,” lanjut Nadal.
Petenis berusia 33 tahun itu sering didera cedera menjelang akhir musim hingga enam kali melewatikan Final ATP sejak pertama kali mendapat kesempatan pada 2005. Turnamen yang diikuti delapan petenis terbaik pada setiap musim ini menjadi satu-satunya turnamen besar yang belum dijuarai peraih 18 gelar Grand Slam tersebut. Hasil terbaiknya di Final ATP adalah menjadi finalis pada 2010 dan 2013.
Perancis Juara Piala Fed
Penantian Perancis untuk menjuarai kejuaraan tenis beregu putri Piala Fed selama 16 tahun berakhir di Perth, Australia. Dalam final yang berlangsung 9-10 November yang mempertandingkan empat tunggal dan satu ganda, Perancis mengalahkan tuan rumah, 3-2.
Petenis putri peringkat ke-40 dunia, Kristina Mladenovic, menjadi pahlawan bagi Perancis dengan menyumbangkan tiga kemenangan, dua di antaranya dari laga yang berlangsung Minggu setelah kedua tim berbagi satu kemenangan, sehari sebelumnya.
Mladenovic membuat timnya unggul, 2-1, setelah mengalahkan petenis nomor satu dunia, Ashleigh Barty, 2-6, 6-4, 7-6 (7-1). Bersama Caroline Garcia, Mladenovic juga menyumbangkan kemenangan dalam nomor ganda. Kemenangan, 6-4, 6-3, atas Barty/Samantha Stosur ini menentukan kemenangan Perancis yang terakhir kali menjuarai Piala Fed pada 2003.
Momen tersebut juga menjadi momen emosional bagi Mladenovic/Gracia yang gagal mengantarkan timnnya juara saat menjamu Ceko pada final 2016. Bermain pada laga penentu setelah skor 2-2, seperti Australia melawan Perancis, Mladenovic/Garcia kalah. Perancis pun kalah, 2-3.
“Ini momen emosional bagi saya setelah gagal dalam langkah terakhir pada tiga tahun lalu. Hari ini, kami membalas kegagalan itu,” ujar Mladenovic yang merupakan petenis nomor dua dunia dalam nomor ganda. (AFP/REUTERS/IYA)