Kevin Sanjaya dan Marcus Fernaldi perlu menjaga motivasi untuk kembali mempertahankan gelar di Hong Kong terbuka, setelah meraih gelar juara di Fuzhou China Terbuka, Minggu.
Oleh
Yulia Sapthiani
·3 menit baca
FUZHOU, MINGGU - Lima dari delapan gelar juara turnamen BWF 2018 dipertahankan Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon tahun ini setelah menjuarai Fuzhou China Terbuka. Mereka perlu menjaga motivasi untuk mempertahankan gelar berikutnya di Hong Kong Terbuka.
Gelar Fuzhou China Terbuka didapat setelah Kevin/Marcus mengalahkan Takeshi Kamura/Keigo Sonoda 21-17, 21-9, pada laga final di Haixia Olympic Sports Center, Minggu (10/11/2019). Menghadapi lawan yang paling sulit dikalahkan, kali ini ”Minions” menang dengan cepat, dalam waktu 33 menit. Berdasarkan perolehan skor lawan, ini menjadi kemenangan termudah Kevin/Marcus setelah pertemuan pertama di Malaysia Masters 2016, yakni 21-7, 21-17.
Gelar di Fuzhou adalah gelar kedelapan bagi Kevin/Marcus di 2019, dan gelar juara kelima yang dipertahankan setelah Indonesia Masters, Indonesia Terbuka, Jepang Terbuka, dan Denmark Terbuka. Mereka perlu mempertahankan gelar untuk menjaga poin peringkat dunia. Poin peringkat mereka akan berkurang jika hasil mereka tahun ini lebih buruk dari turnamen yang sama tahun sebelumnya.
Sebelum menutup tahun ini pada turnamen Final BWF di Guangzhou, China, 10-15 Desember, ganda putra nomor satu dunia itu masih perlu mempertahankan poin juara pada Hong Kong Terbuka, pekan ini. Mereka menjadi unggulan pertama di Hong Kong Coliseum, tergabung dengan Kamura/Sonoda, Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe (Jepang), serta sesama pemain Indonesia, Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto di paruh atas undian.
Jika bisa mempertahankan gelar di Hong Kong, jumlah gelar mereka dalam turnamen BWF World Tour 2019 lebih banyak daripada 2018. Posisi tersebut memperkuat peluang mereka lolos dan menjadi unggulan teratas pada Olimpiade Tokyo 2020.
”Pada awal turnamen, kami tidak pernah berpikir terlalu jauh sampai mempertahankan gelar. Kami hanya coba terus mengeluarkan kemampuan terbaik dalam setiap pertandingan. Kami senang juara, dan terus berusaha menjaga motivasi serta tidak mau cepat puas,” tutur Kevin dalam laman PP PBSI.
Pemain lain yang mempertahankan gelar adalah tunggal putra Kento Momota (Jepang) dan tunggal putri Chen Yufei (China). Adapun ganda putri didapat Yuki Fukushima/Sayaka Hirota (Jepang), dan ganda campuran dijuarai Wang Yilyu/Huang Dongping (China).
Kemenangan atas Chou Tien Chen (Taiwan), 21-15, 17-21, 21-18, menjadi gelar ke-10 Momota dari 11 final. Setelah kekalahan dari Anders Antonsen (Denmark) pada final Indonesia Masters, Januari, Momota tak terkalahkan pada 10 final berikutnya.
Kesempatan terakhir
Selain Kevin/Marcus, pemain Indonesia lain yang tampil di Fuzhou juga akan bersaing di Hong Kong Terbuka, kecuali tunggal putri, Gregoria Mariska Tunjung dan Fitriani, serta Greysia Polii/Apriyani Rahayu (ganda putri). Gregoria dan Fitriani telah mengakhiri penampilan mereka pada 2019 di Fuzhou, sedangkan Greysia/Apriyani batal tampil karena cedera bahu kanan yang dialami Greysia.
Turnamen berkategori BWF Super 500 itu menjadi peluang terakhir pengumpulan poin untuk pemain yang belum lolos ke Final BWF, salah satunya Anthony Sinisuka Ginting. Kekalahan pada babak pertama di Fuzhou akan membuatnya terlempar dari delapan besar daftar peringkat “Race To Guangzhou” sebagai syarat lolos ke Final BWF.
Sejauh ini, Indonesia telah meloloskan Kevin/Marcus, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan, Jonatan Christie, Greysia/Apriyani, Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti, dan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja ke Guangzhou. (IYA)