Selama hampir 200 tahun, padewakang menguasai perairan Nusantara. Dalam berbagai catatan, perahu dengan ciri khas dua layar berbentuk segi empat ini mulai digunakan pelaut Sulawesi pada awal abad ke-17 hingga akhir abad ke-19.
Pelaut-pelaut Makassar, misalnya, menggunakan kapal ini untuk mencari teripang hingga ke Australia dan juga berdagang ke Malaysia dan India. Padewakang mulai hilang sejak kemunculan pinisi, kapal dengan tujuh layar yang bentuk layarnya mengadopsi kapal Eropa. Pinisi adalah reinkarnasi padewakang yang mengalami perubahan pada konstruksi kapal ataupun layar.