Semangat Hari Pahlawan dihidupkan oleh Amiruddin Bagus Kahfi dan kawan-kawan di tim nasional U-19 yang menahan Korea Utara, 1-1, dan lolos ke Piala Asia U-19 2020 di Uzbekistan.
Oleh
Yulvianus Harjono
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Tim nasional sepak bola U-19 Indonesia menghidupkan spirit Hari Pahlawan dengan merebut tiket ke babak utama Piala Asia seusai menahan imbang Korea Utara, 1-1, di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, Minggu (10/11/2019). Pencapaian itu menjadi modal positif ”Garuda Muda” menatap Piala Dunia U-20 2021.
Para pemain Garuda Muda ramai-ramai bersujud syukur dan mencium lapangan Stadion Utama GBK begitu wasit Salim Said dari Oman meniupkan peluit panjang sebagai tanda berakhirnya laga kontra Korut. Suasana di stadion itu kian syahdu dengan diiringi nyanyian ”Indonesia Pusaka” dari 16.921 penonton yang hadir.
Hasil imbang dari tim pengoleksi tiga gelar juara Piala Asia U-19 itu membuat Indonesia kokoh di puncak Grup K kualifikasi Piala Asia U-19 2020 dengan koleksi tujuh poin dari tiga laga. Dengan demikian, Indonesia berhak tampil di babak utama Piala Asia U-19 2020 yang akan digelar di Uzbekistan pada Oktober.
Meskipun sempat diteror permainan keras dan tertinggal lebih dulu menyusul gol kapten Korut, Kim Kwang Chong, pada menit ke-41, Garuda Muda mampu bangkit. Mereka balik menekan dan tampil mati-matian mengejar gol pada babak kedua. Perjuangan keras itu berbuah manis lewat gol penalti striker Amiruddin Bagus Kahfi pada menit ke-61.
”Tadi saya sampai meneteskan air mata. Sebagai orang kampung, tampil di GBK yang bersejarah adalah kebanggaan. Terus terang saya sampai merinding. Namun, saya teringat pesan bapak agar menikmati permainan dan tidak tegang,” ujar Bagus seusai laga itu.
Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan yang menonton laga itu mengaku bangga dengan perjuangan Garuda Muda asuhan pelatih Fakhri Husaini saat melawan Korut, tim yang tampil disiplin dan militan sepanjang laga itu. Menurut dia, Garuda Muda menghidupkan semangat para pejuang kemerdekaan di Hari Pahlawan, kemarin.
”Ini adalah kado peringatan Hari Pahlawan dari mereka. Saya berterima kasih mereka telah membawa kita lolos ke Piala Asia U-19. Insya Allah, mereka memberikan hasil terbaik di Piala Asia tahun depan,” ujar Iriawan seusai menyambangi kamar ganti pemain.
Lolosnya Indonesia ke babak utama Piala Asia U-19 ini adalah keberhasilan kedua kalinya secara beruntun. Pada 2018, Garuda Muda asuhan Indra Sjafri juga lolos ke babak utama Piala Asia U-19 yang digelar di Indonesia. Saat itu, Garuda Muda mampu melangkah hingga perempat final.
Potensi
Indra, yang turut hadir di GBK, mengatakan, generasi timnas U-19 saat ini berpotensi mengulang pencapaian serupa. Keberhasilan meraih tiket ke Piala Asia menjadi modal positif Garuda Muda untuk mengasah diri menjelang Piala Dunia U-20 2021.
Seperti diketahui, Indonesia ditunjuk sebagai tuan rumah ajang akbar itu. Konsekuensinya, timnas Indonesia berhak tampil tanpa melewati syarat sebagai salah satu dari empat tim terbaik di Uzbekistan.
”Mereka punya kualitas, salah satunya terlihat dari laga tadi. Piala Asia bisa menjadi wadah untuk mematangkan persiapan ke Piala Dunia U-20. Piala Dunia ini yang harus lebih dipikirkan. Tim-tim pesertanya kelas dunia semua,” ujar Indra.
Timnas Indonesia masih punya waktu mempersiapkan diri tampil di ajang itu. Hanya saja, belum dipastikan siapa pelatih dan tim yang akan mewakili Indonesia pada ajang itu.
Kontrak Fakhri sebagai pelatih timnas U-19 berakhir seiring selesainya kualifikasi Piala Asia. Ia pun berkata, rencana terdekatnya saat ini adalah kembali ke perusahaan tempatnya bekerja, yaitu PT Pupuk Kaltim. Ia akan menempati jabatan barunya sebagai manajer CSR di perusahaan itu.
Namun, jika kembali dipanggil PSSI, ia bersedia untuk memegang timnas U-19 dan melepaskan jabatan barunya di Kaltim. Menurut dia, cikal bakal timnas U-20 Indonesia membutuhkan lebih banyak pemain kelahiran 2001. Saat ini, timnas U-19 Indonesia lebih didominasi anak-anak kelahiran 2002, yaitu 75 persen dari total 23 pemain.
”Keinginan saya sebetulnya ingin mencari lebih banyak pemain kelahiran 2001 ini. Inilah rata-rata usia pemain yang akan tampil di Piala Dunia U-20 nanti. Selisih usia satu tahun sangat berpengaruh, baik secara psikis maupun mental pemain. Saya yakin di luar sana masih banyak pemain bagus yang belum terpantau,” ujarnya.
Terkait dengan masa depan Fakhri di timnas, Iriawan berkata, PSSI masih mempertimbangkannya untuk kembali dikontrak sebagai pelatih. Diakuinya, kinerja Fakhri sebagai pelatih timnas U-19 sejauh ini cukup memuaskan.