Kerap tampil dengan warna rambut mencolok dan pakaian nyentrik, penyanyi Gwen Stefani mendapat gelar sebagai ikon mode pada People\'s Choice Award 2019. Gwen mengatakan, kebiasaan keluarganya menjahit baju sendiri jadi salah satu faktor yang membentuk karakternya dalam berbusana. Sejak kecil, ia sudah terbiasa memilih pakaian yang mewakili perasaan dan kepribadiannya.
"Ibu, nenek, hingga buyut saya semuanya menjahit baju. Salah satu momen kesukaan saya waktu sekolah adalah pergi ke toko kain bersama ibu saya dan memilah penampilan yang kami inginkan saat itu," ucap Gwen seperti yang dilansir dari People, Senin (11/11/2019).
Setelah tumbuh dewasa, perempuan berusia 50 tahun ini sempat pesimistis dengan seleranya dalam berbusana. Ia merasa bahwa mode adalah ranah kalangan borjuis yang mampu membeli berbagai jenis merek ternama dunia. Namun, semakin menekuni dunia mode, dia menyadari bahwa mode tidak hanya sekadar merek dan harga barang.
"Saya berpikir saya tidak akan mampu membeli barang-barang bermerek itu. Akhirnya, saya pergi saja ke toko barang antik atau bekas, lalu membuat pakaian khas saya sendiri," ceritanya.
Penyanyi yang dikenal dengan lagu "Don\'t Speak" ini bersyukur bisa mendapatkan apresiasi atas usahanya mengekspresikan diri melalui pakaian. Selain keluarga, ia juga berterima kasih kepada para kawan desainernya yang juga memberikan wawasan dam mempertajam instuisinya dalam berbusana.
"Ini salah satu berkat terbesar karena saya diapresiasi untuk apa yang memang menjadi kesukaan saya. Terima kasih kepada para desainer dan orang-orang yang mengajarkan saya banyak hal," tutur pelantun lagu "Hollaback Girl" itu. (PEOPLE/SIE/*)