Kebakaran Hebat di Australia, New South Wales Umumkan Keadaan Darurat
Sebanyak 400.000 penduduk di wilayah Illawarra dan Shoalhaven di kawasan selatan Sydney, Australia, telah diberi tahu tentang kemungkinan mereka dievakuasi.
Oleh
Harry Bhaskara, dari Brisbane, Australia
·3 menit baca
BRISBANE, KOMPAS — Musim kebakaran hutan yang melanda Australia lebih awal dari biasanya membuat pemerintah Negara Bagian New South Wales (NSW) mengumumkan keadaan darurat. Kebakaran yang melanda, terutama NSW dan Queensland di tenggara benua Australia, telah menurunkan kualitas udara di Brisbane, Queensland, di bawah kualitas udara di Beijing, China.
Menteri Besar (Premier) NSW Gladys Berejiklian, Senin (11/11/2019), mengumumkan keadaan darurat selama satu minggu di wilayahnya. ”Negara bagian kami tengah dilanda kebakaran hutan yang paling parah, tiga orang meninggal dan lebih dari 150 bangunan musnah,” tuturnya seperti dikutip Australian Broadcasting Corporation (ABC).
”Di mana pun Anda berada, semua harus bersiap untuk menghadapi keadaan terburuk dan tidak berleha-leha,” lanjut Berejiklian.
Sebanyak 400.000 penduduk di wilayah Illawarra dan Shoalhaven di kawasan selatan Sydney telah diberi tahu tentang kemungkinan mereka dievakuasi. Kebakaran hutan, yang biasanya terjadi pada musim panas, datang lebih dini tahun ini, yakni saat musim semi. Kebakaran di NSW saja telah melumat satu juta hektar hutan.
Keputusan itu memberi kewenangan pada Dinas Kebakaran Pedalaman (RFS) untuk mengoordinasi evakuasi, memberi akses pada bantuan pemerintah, mengubah alur lalu lintas, menyelamatkan atau membongkar bangunan, serta menutup saluran gas, listrik, minyak dan air.
Departemen Pendidikan NSW mengumumkan penutupan 350 sekolah pada hari Selasa (12/11/2019). RFS mengatakan, lebih dari separuh dari 60 titik api di NSW belum dapat dijinakkan. Keadaan darurat pernah diberlakukan pada 2013 ketika terjadi kebakaran besar di Blue Mountains.
Komisioner RFS Shane Fitzsimmons mengatakan, jilatan lidah api sulit diprediksi dan berbagai komunitas masih berhadapan dengan risiko kebakaran. ”Kita tidak hanya mengurus kebakaran luar biasa yang melanda timur laut New South Wales dan sekitarnya, (dan) besok kita masih menghadapi kondisi yang parah,” tutur Firzsimmons, seperti dikutip ABC.
Kabut
Sekurangnya 45 titik api melanda Negara Bagian Queensland yang melahap belasan rumah. Lebih dari 11.000 hektar hutan terdampak di sentral Queensland. Brisbane, ibu kota Queensland, yang biasanya berlangit biru cerah, telah berhari-hari berselimuti kabut.
Departemen Lingkungan dan Ilmu Pengetahuan mengatakan, kualitas udara yang ”sangat tidak sehat” telah melanda Brisbane sampai ke Gold Coast, kota wisata 80 kilometer di selatan Brisbane. Kualitas udara itu bahkan lebih buruk daripada Beijing yang sering dijadikan patokan untuk kualitas udara yang buruk.
Pemerintah Queensland mengatakan, kualitas udara di Southport, Gold Coast, dan suburban Woolloongabba di Brisbane berada pada PM (particular matter) 10 atau 50 mikrogram per meter kubik, yang berarti dua kali lebih besar dari tingkat ideal kualitas udara.
Udara seperti ini akan berpengaruh buruk terhadap mata, hidung, dan kerongkongan, menyebabkan napas terengah-engah, memperparah penderita asma dan penyakit pernapasan lain, serta memengaruhi sistem kerja jantung dan peredaran darah.
Kepala Kesehatan Queensland Jeanette Young, Senin (11/11/2019), mengimbau penduduk untuk tetap tinggal di rumah selama 24 sampai 48 jam. Menurut lembaga meteorologi setempat, kabut itu terutama berasal dari kebakaran hutan di wilayah utara NSW, negara bagian di selatan Queensland. Peramal cuaca Vince Roland mengatakan, kabut tersebut diperkirakan akan terus menghiasi udara Brisbane sampai akhir minggu.