Detasemen Khusus 88 menangkap terduga teroris berinisial WJS alias Patria alias Dwi (44), Selasa (12/11/2019) sekitar pukul 06.10 di sebuah sekolah dasar di Beji, Kota Depok, Jawa Barat.
Oleh
Wisnu Aji Dewabrata
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Detasemen Khusus 88 menangkap terduga teroris berinisial WJS alias Patria alias Dwi (44), Selasa (12/11/2019) sekitar pukul 06.10 di sebuah sekolah dasar di Beji, Kota Depok, Jawa Barat. WJS diketahui pernah mendatangi sejumlah negara di Asia beberapa tahun lalu.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Argo Yuwono, Rabu (13/11/2019), membenarkan adanya penangkapan tersebut. WJS memiliki pengalaman militer di sejumlah negara di dunia. Polisi menyebut WJS berperan menjalin hubungan dengan jaringan teroris internasional sejak 2014.
Menurut Argo, WJS pernah menjadi pelatih di Moro, Filipina, tahun 1999 sampai tahun 2002. WJS memiliki keahlian membuat bom dan merakit senjata. Pria kelahiran Rembang, Jawa Tengah, itu pernah pergi ke Suriah tahun 2012 bersama pimpinan Jamaah Islamiah (JI) Abu Askari untuk menjalin hubungan dengan Free Syrian Army (FSA). Askari sudah ditangkap Densus 88 pada Juni 2019.
WJS diketahui pernah pergi ke Thailand, Vietnam, Qatar, Singapura, Filipina, Uni Emirat Arab, Sri Lanka, dan Hong Kong tahun 2012-2013.
Densus 88 melakukan pengamanan terhadap WJS dan melakukan penggeledahan di kediaman terduga di Depok. Densus 88 menyita busur panah, anak panah, target panah, laptop, ponsel, bendera, dan buku-buku milik terduga teroris WJS. Selain barang-barang tersebut juga turut disita sebuah sepeda motor Honda Beat B 6726 URQ sebagai barang bukti.