JDMU Selection Sediakan Fasilitas Kelas Tari ChoreoLab
Komite Tari Dewan Kesenian Jakarta melanjutkan rangkaian ajang pertemuan antarkomunitas tari di Jakarta, Jakarta Dance Meet Up (JDMU) Reguler, dengan agenda berikutnya, JDMU Selection.
Oleh
Aloysius Budi Kurniawan
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Komite Tari Dewan Kesenian Jakarta melanjutkan rangkaian ajang pertemuan antarkomunitas tari di Jakarta, Jakarta Dance Meet Up (JDMU) Reguler, dengan agenda berikutnya, JDMU Selection. Kelompok tari pada tahap ini merupakan pilihan dari komunitas yang bergabung di tahap JDMU Reguler. Untuk memperdalam apa yang sudah mereka dapatkan, program JDMU Selection memberikan fasilitas ChoreoLab kepada setiap komunitas.
Fasilitas ChoreoLab memungkinkan komunitas-komunitas tari mendapatkan pandangan-pandangan baru dalam menciptakan karya dari narasumber yang beragam, baik dari dunia tari maupun disiplin seni lain. Melalui pembelajaran dari berbagai disiplin seni itulah, diharapkan muncul gagasan penciptaan baru di ChoreoLab. Pentas JDMU Selection akan diadakan pada 15-16 November 2019 di Gedung Kesenian Jakarta.
Dalam ChoreoLab, peserta JDMU mendapat kelas pembelajaran dari sejumlah pihak, seperti Iskandar K Loedin (artistik) Otto Siddharta (musik), dan Anusirwan (tari). Seluruh aktivitas, evaluasi, dan perkembangan JDMU akan dibukukan oleh pengamat tari Fariq Alfaruqi sehingga manfaat JDMU tidak saja dirasakan langsung oleh peserta JDMU, tetapi juga terdokumentasi dan tertulis dalam bentuk buku yang dapat dipelajari masyarakat luas.
Untuk menjaga keberlangsungan, JDMU diperkuat oleh board executive yang terdiri dari Hartati, Rusdy Rukmarata, Yola Yulfianti, dan Josh Marcy.
Yola Yulfianti selaku komite tari Dewan Kesenian Jakarta menegaskan, JDMU Selection ini pada prinsipnya tidak hanya memperkuat jejaring antarkomunitas yang sudah terbentuk, tetapi juga menitikberatkan pada penguatan kerja-kerja di belakang layar, proses kreatif, dan sebagainya.
”Aspek-aspek yang berkaitan dengan pendalaman materi, penguatan konsep, pengujian gagasan, dan sebagainya mendapat tempat yang lebih banyak dari para pakar kompeten,” ucapnya, Rabu (13/11/2019), di Jakarta.
JDMU merupakan upaya untuk memetakan, memfasilitasi, dan merangkul komunitas tari di Jakarta yang digelar sejak 2017. Platform ini memberikan ruang apresiasi dan edukasi yang berkelanjutan bagi pelaku seni tari Ibu Kota yang minim kesempatan.