logo Kompas.id
UtamaBom Bunuh Diri, Indonesia...
Iklan

Bom Bunuh Diri, Indonesia Dinilai Tak Mengindahkan Kematian Pimpinan NIIS

Kematian Pimpinan NIIS al-Baghdadi telah menghidupkan sel-sel teroris. Kematiannya itu seharusnya disadari akan memicu tindakan-tindakan lain di sejumlah negara, termasuk Indonesia. Bukan malah tak diindahkan.

Oleh
SHARON PATRICIA
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/OjecgD_jspROwq72PD250hKySDU=/1024x683/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F11%2F58860d7f-7c71-49f5-890e-e05296dc4f4a_jpg.jpg
Kompas/Riza Fathoni

Polisi memeriksa kendaraan di pintu masuk Markas Kepolisian Daerah (Polda) Metro Jaya, Jakarta, Rabu (13/11/2019). Pengamanan lingkungan Polda Metro Jaya diperketat sebagai antisipasi setelah serangan bom bunuh diri di Markas Kepolisian Resor Kota Besar Medan. Pemeriksaan dilakukan terhadap kendaraan roda empat yang masuk di markas Polda Metro Jaya termasuk mobil dinas polisi.

JAKARTA, KOMPAS — Ledakan yang diduga berasal dari bom bunuh di Markas Kepolisian Resor Kota Medan, Sumatera Utara, menjadi peringatan keras bagi Indonesia untuk lebih cermat dan fokus mencegah terjadinya teror di kemudian hari. Peringatan ini sebenarnya sudah dapat diindikasikan sejak kematian pimpinan Negara Islam Irak dan Suriah atau NIIS, Abu Bakr al-Baghdadi.

Ledakan terjadi Rabu (13/11/2019) pagi pukul 08.45 di halaman Markas Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Medan. Bom bunuh diri diduga dilakukan seorang Mahasiswa yang mengenakan jaket pengojek daring, Rabbial Muslim Nasution (24).

Editor:
Hendriyo Widi
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000