Sebuah ledakan terjadi di Markas Kepolisian Resor Kota Medan, Sumatera Utara, Rabu (13/11/2019) pagi. Peristiwa yang terjadi di kawasan kantin itu diduga merupakan bom bunuh diri.
Oleh
IKHSAN MAHAR
·1 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Sebuah ledakan terjadi di Markas Kepolisian Resor Kota Medan, Sumatera Utara, Rabu (13/11/2019) pagi. Peristiwa yang terjadi di kawasan kantin itu diduga merupakan bom bunuh diri.
Kepala Biro Penerangan Masyarakat Divisi Humas Polri Brigadir Jenderal (Pol) Dedi Prasetyo membenarkan adanya peristiwa itu. Namun, ia belum bisa memastikan penyebab terjadinya ledakan itu.
”Investigasi tengah dilakukan oleh tim Detasemen Khusus 88 Antiteror Polri bersama Kepolisian Daerah Sumatera Utara untuk mengetahui penyebab ledakan itu,” ujar Dedi, Rabu, di Jakarta.
Berdasarkan sejumlah informasi yang dihimpun Kompas, ledakan itu terjadi sekitar pukul 08.45. Ledakan terjadi setelah dua orang yang mengenakan jaket ojek daring memasuki kawasan kantin Mapolrestabes Medan.
Selama 2019 terdapat dua serangan teror oleh simpatisan kelompok Jamaah Ansharut Daulah (JAD). Pertama, ledakan di pos polisi Kartasura, Sukoharjo, Jawa Tengah, Juni lalu. Kedua, serangan di Markas Kepolisian Sektor Wonokromo, Surabaya, Jawa Timur, 17 Agustus.
Menurut laporan Kompas.com, terduga pelaku bom bunuh diri di Polrestabes Medan, diduga hendak mengincar polisi yang bertugas di sana. Sebab, pelaku tidak mengarah ke kerumunan warga yang sedang mengurus SKCK di kantor Polrestabes Medan, tetapi ke pihak kepolisian.
”Terduga pelaku mengarah ke utara ke gedung seksi propam, diduga menyasar personel polisi, tetapi sebelum pelaku sampai tempat ia tuju sudah terjadi ledakan," kata jurnalis Kompas TV, Ferry Irawan, seperti dilansir dari siaran langsung Kompas TV, Rabu pagi.
Pelaku diduga tewas. Sementara seorang polisi dilaporkan terluka akibat kejadian ini. Petugas yang jadi korban itu telah dilarikan ke rumah sakit untuk mendapat perawatan.