Setelah tiga kali kalah dari lawan yang sama tahun ini, semuanya di di babak pertama, Anthony Sinisuka Ginting akhirnya bisa memperbaiki penampilan dan mengaklahkan Angus Ng Ka Long di Hong Kong Terbuka.
Oleh
Yulia Sapthiani
·3 menit baca
HONG KONG, RABU - Anthony Sinisuka Ginting akhirnya lepas dari bayang-bayang kekalahan dari Angus Ng Ka Long Angus, tunggal putra Hong Kong yang tiga kali mengalahkannya pada babak pertama turnamen 2019. Lepas dari Ng, Anthony memiliki modal melangkah lebih jauh di Hong Kong Terbuka untuk mendapat tiket turnamen Final BWF World Tour.
Setelah disingkirkan Ng pada babak pertama Fuzhou China Terbuka, pekan lalu, Anthony tampil lebih baik di Hong Kong Coliseum, Rabu (13/11/2019). Dia mengalahkan Ng yang mendapat dukungan penuh penonton, 21-16, 17-21, 21-11.
Selain Fuzhou China Terbuka, Anthony juga disingkirkan Ng pada babak pertama All England dan Kejuaraan Asia. Semuanya terjadi pada tiga pertemuan 2019 dan menjadi bagian dari tujuh kekalahan Anthony dari Ng. Hanya tiga kali Anthony menang atas lawannya itu, terakhir terjadi lebih dari setahun lalu pada babak pertama Jepang Terbuka.
Kemenangan tersebut mengantarkan Anthony pada babak kedua melawan Kantaphon Wangcharoen (Thailand) atau Jan O Jorgensen (Denmark) pada babak kedua. Kemenangan itu juga mempertahankannya untuk lolos ke Final BWF World Tour di Guangzhou, China, 11-15 Desember.
Turnamen yang digelar setiap akhir tahun itu hanya berhak diikuti delapan pemain terbaik setiap nomor berdasarkan prestasi pada 2019. Anthony minimal harus lolos ke semifinal di Hong Kong untuk bisa menemani Jonatan Christie yang telah dipastikan lolos ke Guangzhou.
”Final BWF di Guangzhou menjadi acuan saya untuk prestasi Jojo dan Anthony. Mudah-mudahan semuanya lancar,” kata pelatih tunggal putra pelatnas bulu tangkis Hendry Saputra Ho.
Kemenangan juga diraih Jonatan meski harus kehilangan gim pertama melawan pemain Hong Kong lainnya, Vincent Wong Wing Ki. Jojo, yang akan bertemu Prannoy H.S. (India) pada babak kedua, menang 20-22, 21-14, 21-13.
Kekalahan Jojo pada gim pertama terjadi setelah dia unggul, 18-8. Hanya perlu tiga poin lagi untuk menang, Wong justru balik mengungguli menjadi 19-18. Ini membuat Jojo kehilangan fokus.
”Waktu lawan dapat banyak poin, saya jadi tidak yakin. Saya tidak bisa mempertahankan pola main yang benar yaitu main kontrol, lalu serang. Waktu sudah terkejar lawan, pukulan saya jadi beda," tutur Jojo.
Kekalahan yang terjadi setelah unggul jauh dalam pengumpulan poin pernah dibahas Hendry sebelum atlet tampil di China dan Hong Kong, dua pekan terakhir. ”Saya bicara dengan Jojo dan Anthony karena sering kalah saat sudah unggul. Saat tertinggal, mereka justru merasa tak ada tekanan, sebaliknya ketika unggul, selalu ingin buru-buru menang. Pola pikir ini harus diubah,” tutur Hendry ketika berdiskusi dengan pelatih ganda campuran Richard Mainaky dan Ketua Bidang Pembinaan Prestasi PP PBSI Susy Susanti.
Pada ganda putra, tugas mempertahankan gelar juara diawali Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon dengan kemenangan atas Lu Ching Yao/Yang Po Han (Taiwan), 21-18, 21-17. Sebelum tampil di Hong Kong Terbuka, turnamen yang memberi gelar juara pada 2017 dan 2018, Kevin/Marcus mempertahankan gelar Fuzhou China Terbuka.
Turut melaju ke babak kedua, pasangan Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto, serta Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan yang akan berhadapan dengan rekan mereka, Wahyu Nayaka/Ade Yusuf.
"Pertemuan terakhir cukup ramai, kami sama-sama tahu permainan masing-masing. Hendra/Ahsan bukan cuma banyak pengalaman, tapi kualitas permainan mereka memang lebih baik. Kami harus lebih siap dan coba lebih nekad saja di lapangan," kata Wahyu yang selalu kalah dalam tiga pertemuan dengan Hendra/Ahsan. Pada pertemuan terakhir di babak kedua Jepang Terbuka, Juli, mereka kalah 21-16, 18-21, 20-22.