Gandeng Hippindo, Vasanta Innopark Luncurkan Japanese Shopping Street
Vasanta Innopark menggandeng Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia (Hippindo) untuk membangun Japanese Shopping Street dan Japanese Night Market.
Oleh
Emilius Caesar Alexey
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Untuk meningkatkan kedatangan ekspatriat dan wisatawan domestik, Vasanta Innopark menggandeng Himpunan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia atau Hippindo untuk membangun Japanese Shopping Street dan Japanese Night Market. Pusat belanja pada siang hari dan pusat kuliner pada malam hari sepanjang 1,5 kilometer itu diharapkan dapat melayani sekitar 10.000 ekspatriat dan 130.000 pengunjung domestik di kawasan industri MM2100 Cikarang Barat, Bekasi.
”Kawasan pusat perbelanjaan yang dinamai Hippindo City ini dikonsep bersama antara Hippindo dan Vasanta Innopark selama dua tahun. Dengan adanya pusat perbelanjaan ini, peritel dapat menjual merek-merek lokal dan pedagang kecil dan menengah dapat berjualan makanan. Di kawasan itu, peritel dapat memiliki tempat mereka berjualan dan tidak sekedar menyewa,” tutur Budihardjo Iduansjah, Ketua Umum Hippindo, dalam penandatanganan kerja sama antara Hippindo dan Vasanta Innopark, Kamis (14/11/2019), di Jakarta.
Menurut Budihardjo, kawasan pusat perbelanjaan berkonsep ”The Genuine Integrated Japanese Town in Eastern Corridor” itu dirancang sebagai kota Jepang yang detail. Taman, trotoar, bangunan, sampai tiang listrik dirancang sesuai standar Jepang. Hal itu membuat masyarakat yang ingin melihat Jepang tidak perlu pergi ke Jepang karena dapat merasakan auranya di kawasan tersebut.
Wakil Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Angela Tanoesoedibjo mengatakan, wisata belanja dan kuliner memberi dampak besar terhadap perekonomian nasional. Pada 2018, produk domestik bruto dari ekonomi kreatif mencapai Rp 1.105 triliun dan subsektor kuliner, busana, dan kriya menyumbang lebih dari 70 persen.
”Pemerintah mendukung kerja sama ini karena dapat meningkatkan penjualan barang dengan merek-merek lokal dan dengan demikian meningkatkan industri dan perdagangan dalam negeri,” kata Angela.
Vasanta Innopark merupakan kawasan superblok dengan fungsi campuran di kawasan MM2100. Pada kawasan seluas 12 hektar itu direncanakan akan dibangun kawasan komersial, seperti mal, kantor, hotel, dan ruko; kawasan hunian, seperti apartemen, kondominium, dan serviced apartment; serta taman edukasi dan teknologi. Selain itu, terdapat juga Taman Jepang Nihon Park, 1,5 kilometer Japanese Shopping Street, dan ITB Technopark.
Ming Liang, Direktur Pemasaran Vasanta Innopark, menyebutkan, selain melibatkan Hippindo yang menjual merek-merek lokal, pihaknya juga sedang melobi Organisasi Perdagangan Luar Negeri Jepang (Japan External Trade Organization/Jetro) untuk turut berpartisipasi dalam mengisi Japanese Shopping Street. Jetro setuju untuk ikut berpartisipasi dan sedang menunggu peritel Jepang yang mau ikut bergabung.
”Japanese Shopping Street tentu harus mengikutsertakan peritel Jepang agar ada barang-barang merek Jepang yang dijual di sini. Dengan demikian, warga yang memerlukan barang-barang dari Jepang tidak perlu ke Jepang dan dapat membelinya di sini,” tutur Ming.
Unit toko pada pusat perbelanjaan itu, lanjut Ming, dijual dengan harga Rp 3,5 miliar untuk bangunan 5 meter x 15 meter dengan tiga lantai. Terdapat sekitar 200 unit yang dijual pada tahap pertama.
Kenji Shimazaki, Direktur PT Diamond Development Indonesia sebagai mitra strategis Vasanta Innopark, mengatakan, pihaknya memiliki insinyur-insinyur berpengalaman yang akan merancang dan mengawasi pembangunan kawasan itu agar sesuai dengan standar Jepang.