Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Lampung memperingatkan bahaya angin kencang selama masa peralihan musim kemarau ke musim hujan seperti sekarang ini.
Oleh
VINA OKTAVIA
·2 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Lampung memperingatkan bahaya angin kencang selama masa peralihan musim kemarau ke musim hujan seperti sekarang ini. Selain hujan deras disertai petir, angin puting beliung juga berpotensi terjadi di sejumlah wilayah di Lampung.
Kepala Seksi Data dan Informasi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Lampung Rudi Harianto mengatakan, hujan deras disertai petir berpotensi terjadi di sebagian besar wilayah Lampung selama tiga hari ke depan. ”Hujan deras dapat terjadi pada siang hingga sore hari,” ujar Rudi saat dihubungi dari Bandar Lampung, Kamis (14/11/2019).
Dia menjelaskan, penyebab hujan deras disertai angin kencang di Lampung dipicu adanya massa udara basah yang membawa uap air dari Asia yang terkonsentrasi di sebagian wilayah Lampung.
Kondisi itu menimbulkan adanya anomali suhu air laut di perairan Timur Lampung. Udara menghangat dan mengindikasikan penambahan massa udara basah yang mengandung uap air.
Selain itu, kondisi atmosfer di udara saat ini menunjukkan pertumbuhan awan yang berpotensi membawa hujan. Hujan deras disertai angin kencang diprediksi akan berlangsung selama masa peralihan musim pada November hingga awal Desember.
Angin puting beliung sempat melanda Kecamatan Kota Gajah, Lampung Tengah, Selasa (13/11/2019). Sembilan rumah dilaporkan rusak ringan hingga sedang akibat diterjang angin kencang itu.
Menurut Rudi, fenomena itu terjadi karena suhu muka laut di timur Lampung terpantau hangat. Sirkulasi yang terbentuk di sebelah barat Kalimantan mengakibatkan belokan angin di Lampung bagian timur dan utara. Kondisi itulah yang mendukung pertumbuhan awan konvektif yang masuk ke wilayah Lampung Tengah.
Selama tiga hari ke depan, BMKG Maritim Lampung juga mengeluarkan peringatan diri gelombang tinggi di perairan barat Lampung, selat Sunda bagian barat dan selatan, dan Teluk Lampung bagian selatan. Di daerah tersebut, tinggi gelombang bisa mencapai 1,25-2,5 meter. Adapun kecepatan angin berkisar 3-25 knot.
Kepala BMKG Maritim Lampung Andi Cahyadi mengatakan, masyarakat yang beraktivitas di kawasan rawan gelombang dan angin kencang perlu waspada. Nelayan perlu waspada jika kecepatan angin lebih dari 15 knot dan gelombang di atas 1,25 meter.