FotografiFoto CeritaMuseum Hyang Dedari, Penanda...
KOMPAS/AYU SULISTYOWATI

Museum Hyang Dedari, Penanda Semangat Pelestarian Bumi

Pembangunan museum ini merupakan upaya spirit mempertahankan budaya dan tradisi ritual tarian panen padi.

Oleh
AYU SULISTYOWATI
· 3 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/MPaV7dgs_8WXvt1g9BBprBzH-jU=/1024x575/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F11%2FIMG_20191113_144721_589_1573724766.jpg
KOMPAS/AYU SULISTYOWATI

Bangunan Museum Hyang Dedari di Kabupaten Karangasem, Bali.

”Saya tak ingat apa yang dirasakan ketika menarikan Sang Hyang Dedari ini. Saya mendapatkan kesempatan dua kali sebagai penari. Saya bersama teman-teman sebaya saat menari itu kerauhan (seperti kerasukan sehingga tidak sadarkan diri),” cerita Nyoman Setitiasih (23), anak dari perwakilan Dadya Kelod Kangin, Desa Geriana Kauh, Kabupatan Karangasem, Bali. Ia adalah salah satu anak generasi yang kembali memunculkan Tari Sang Hyang Dedari ini saat usia 9 tahun.

Sekitar 20 tahun terakhir, tarian sakral ini dihidupkan kembali oleh masyarakat setempat setelah sekian lama terhenti dan hampir punah. Tentunya tak mudah merekonstruksi tarian itu. Tak hanya tariannya, kidung atau nyanyian sebagai lagu pengiringnya memerlukan ekstra ketelitian mempelajari ulang.

Memuat data...
Memuat data...
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000