Sidak ke RSUD Abdul Moeloek, Presiden Ingin Pastikan Masyarakat Nikmati Layanan BPJS
Sebelum meresmikan Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung, Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan mendadak ke Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek, Bandar Lampung, Jumat (15/11/2019).
Oleh
VINA OKTAVIA
·2 menit baca
BANDAR LAMPUNG, KOMPAS — Sebelum meresmikan Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung, Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan mendadak ke Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek, Bandar Lampung, Jumat (15/11/2019). Dalam kunjungan tersebut, Presiden ingin memastikan bahwa masyarakat dapat menikmati layanan BPJS dengan baik.
”Presiden menekankan kepada kami, tolong pastikan BPJS PBI (penerima bantuan iuran) benar-benar dinikmati masyarakat Lampung,” ujar Pelaksana Tugas Direktur Umum dan Keuangan Elitha M Utari seusai mendampingi Presiden Joko Widodo, Jumat siang.
Presiden tiba di RSUD Abdul Moeloek sekitar pukul 09.30. Presiden langsung meninjau ruang pendaftaran pasien dan ruang rawat inap untuk pasien anak. Di rumah sakit, Presiden juga berbincang dengan pasien yang mendapat layanan BPJS Kesehatan. Setelah meninjau layanan di RSUD Abdul Moeloek, rombongan langsung menuju Kabupaten Mesuji untuk meresmikan Tol Terbanggi Besar-Pematang Panggang-Kayu Agung.
Menurut Elitha, Presiden mengapresiasi layanan di RSUD Abdul Moeloek yang dinilai semakin baik. Salah satu yang dinilai baik adalah Anjungan Pendaftaran Mandiri yang dioperasikan rumah sakit untuk mengurangi antrean panjang di ruang pendaftaran. Lewat monitor yang disediakan, calon pasien dapat mendaftar secara otomatis dan langsung menuju ruang pemeriksaan atau poliklinik untuk berobat.
Presiden menekankan kepada kami, tolong pastikan BPJS PBI (penerima bantuan iuran) benar-benar dinikmati masyarakat Lampung.
Dia menuturkan, tidak ada kendala berarti yang dialami rumah sakit dalam melaksanakan layanan BPJS kesehatan. Meski begitu, Elitha mengakui, proses klaim pengobatan yang cukup lama dinilai sedikit mengganggu pembiayaan rumah sakit. ”Kalau di RSUD Aabdul Moeloek, proses klaim sekitar 3-4 bulan. Kami harus menyiasati ini secara hati-hati,” ujar Elitha.
Saat ini, pasien yang dilayani RSUD Abdul Moeloek sebagian besar merupakan pasien BPJS PBI. Jumlah pasien BPI mencapai 70 persen, sedangkan 30 persen sisanya merupakan pasien BPJS mandiri.
Euis Jayanti (27), salah satu peserta BPJS mandiri, menuturkan, amat terbantu dengan program BPJS. Dengan adanya BPJS, biaya berobat putrinya setiap bulan yang menderita thalasemia menjadi lebih ringan. Meski cukup memberatkan keuangan rumah tangga, Euis mendukung kebijakan pemerintah terkait kenaikan iuran BPJS agar program kesehatan itu bisa tetap dinikmati masyarakat.