Tokoh Aborigin Tawarkan Metode Ekologi Tradisional untuk Atasi Kebakaran Hutan
Tokoh Aborigin menawarkan metode ekologi tradisional untuk mengatasi kebakaran hutan yang saat ini merepotkan Pemerintah Australia. Salah satunya, melalui pembakaran dan pemusnahan getah pohon yang mudah terbakar.
Oleh
Harry Bhaskara, dari Brisbane, Australia
·5 menit baca
Tokoh Aborigin, Victor Steffensen, mengusulkan perubahan radikal dalam penanganan hutan untuk mencegah kebakaran hutan. Ia adalah satu dari banyak pemimpin Aborigin yang sudah bertahun-tahun mengingatkan Pemerintah Australia tentang krisis kebakaran hutan yang pasti akan datang.
”Saya melihat kabut dari selatan menyelimuti kaki langit. Abu halus yang menempel di pohon seolah pertanda bahwa negeri ini sedang berduka,” tutur Steffensen di rumahnya, di wilayah utara Negara Bagian Queensland, Australia, seperti dikutip Australian Broadcasting Corporation (ABC).
Waktu memberikan pelatihan tentang cara penanganan hutan setahun lalu, Steffensen sudah memprediksi krisis kebakaran hutan yang sudah berlangsung berminggu-minggu dan, sampai Kamis (14/11/2019), telah menelan korban 4 orang tewas, 30 orang luka-luka, dan lebih dari 400 rumah musnah.
”Saya melihat kabut itu dan membatin \'Ini bom waktu yang akan meledak\',” tutur pemuda yang telah memberikan pelatihan tentang penanganan hutan secara tradisional selama 28 tahun itu.
Steffensen mengatakan, krisis kebakaran hutan sekarang ini menjadi bukti kegagalan para politisi. ”Kita tidak bisa begini terus. Frustrasi melihat negeri ini terpanggang, sedangkan mereka tidak bikin apa-apa,” ujarnya.
Menurut Steffensen, kondisi yang berbahaya sekarang ini merupakan akibat getah pohon yang mudah terbakar yang sudah menimbun akibat salah urus selama puluhan tahun. ”Orang takut membakar hutan karena tanah yang kering. Ilalang tumbuh setinggi langit-langit rumah, dan hamparan tanah gersang yang dipenuhi semak-semak. Intinya kita harus membenahi lanskap kita,” ujarnya.
Metode ekologi tradisional
Steffensen mengimbau pemerintah, baik tingkat negara bagian maupun federal, untuk membentuk satuan tugas guna membenahi penanganan hutan dan getah pohon yang mudah terbakar dengan menggunakan metode ekologi tradisional.
”Kita perlu banyak orang untuk membenahi hutan kita. Mereka harus berada di pedalaman secara purnawaktu karena ini bukan pekerjaan musiman. Di masa depan, pekerja untuk mencegah kebakaran hutan harus bekerja purnawaktu,” lanjut Steffensen.
Kita perlu banyak orang untuk membenahi hutan kita. Mereka harus berada di pedalaman secara purnawaktu. Ini bukan pekerjaan musiman.
Menurut dia, orang-orang ini bisa terdiri dari orang Aborigin dan warga non-Aborigin yang akan bekerja sama dengan dinas kebakaran. ”Kita perlu pemadam kebakaran, mereka menolong masyarakat dan pantas dipuji, mereka akan terus diperlukan. Tetapi, kita juga perlu manajer penanganan lahan, tidak bisa semuanya kita serahkan pada satu departemen,” ujar Steffensen.
David Bowman dari Universitas Tasmania mengatakan, metode orang Aborigin bisa menjadi bagian penting dalam sistem penahanan lahan, tetapi perlu disesuaikan dengan keadaan sekarang. ”Begitu banyak perubahan terjadi sejak 1975... tetapi, kita perlu pengetahuan mereka dan bisa dilakukan penyesuaian dalam penerapannya,” tuturnya.
”Yang penting kita mempraktikkan keahlian mereka dalam memanfaatkan api, kita bisa memanipulasi tanaman, menurunkan jumlah getah pohon yang mudah terbakar, dan memperjelas batas-batas hutan yang terbakar,” ujar Bowman menambahkan.
Menurut Steffensen, membakar hutan merupakan bagian penting orang Aborigin dan penduduk Kepulauan Selat Torres dalam menangani hutan. Hal ini memerlukan kecakapan ”membaca” pohon, mengenali jenis-jenis dahan, kondisi angin, dan membangun hubungan akrab dengan lanskap.
”Seperti dokter yang berada di pedalaman untuk memeriksa ekosistem yang spesifik. Ini sistem yang kompleks. Saya tidak bilang ini gampang. Tetapi, mereka yang di lapangan semuanya terlatih dan kita perlu praktisi seperti ini sebanyak mungkin supaya kita dapat melakukan pembakaran seluas-luasnya,” ujarnya.
Memasukkan metode tradisional ke dalam program pemerintah berarti melakukan lebih banyak pembakaran dan pemusnahan getah pohon yang mudah terbakar.
Perubahan sikap
Selain itu, juga diperlukan perubahan sikap terhadap api. ”Ini sensitif. Lebih-lebih mereka yang sudah punya trauma terhadap api karena pengalaman lalu. Saya sadar betul. Namun, saya tidak melihat ketakutan, saya melihat kesempatan.
”Saya melihat kesempatan bagi orang-orang yang akan melihat harapan untuk mengikuti pelatihan, dan kalau mereka melihat asap dan mereka tahu bahwa itu asap yang baik justru untuk menangkal kebakaran hutan,” kata Steffensen kepada ABC.
Penggunaan api untuk menangkal kebakaran hutan telah dipraktikkan orang Aborigin selama beribu-ribu tahun. Bill Gammage dari Universitas Nasional Australia (ANU) mengatakan, metode itu mendorong tumbuhnya rumput lokal dan tumbuhan bagi pakan hewan, mengurangi semak-semak dan getah pohon yang mudah terbakar, serta menciptakan biodiversitas.
Penggunaan api untuk menangkal kebakaran hutan telah dipraktikkan orang Aborigin selama beribu-ribu tahun.
Dikutip dari laman Lancare in Focus, Gammage mengatakan, metode ini sudah dilakukan komunitas Aborigin, terutama di bagian utara Australia. Para ilmuwan masih memperdebatkan keampuhan metode ini karena beberapa hal, terutama perubahan vegetasi yang terjadi sesudah kedatangan orang Eropa dan adanya perubahan iklim yang merupakan faktor baru.
Titik-titik api
Di Queensland, sebanyak 75 titik api masih menyala hingga Kamis (14/11/2019), termasuk Thornside, dekat Gympie. Polisi telah menahan seorang pemuda berumur 16 tahun yang dituduh membakar hutan di Cobraball, dekat Yeppoon, di sentral Queensland, sekitar 650 kilometer utara Brisbane.
Rangka sebuah helikopter pengebom air yang jatuh pada Rabu (13/11/2019) masih tergeletak di Pechey, sebelah utara kota Toowoomba, sekitar 150 kilometer barat laut Brisbane.
Pilot helikopter secara ajaib selamat dalam kecelakaan tersebut. Lebih 100 orang menawarkan melalui media sosial tempat tidur bagi pilot yang selamat, lengkap dengan memberikan bir dan steik setelah perusahaan penerbangan, McDermott, mengumumkan di Facebook bahwa sang pilot tak berhasil mendapat kamar hotel di Noosa.
Di Negara Bagian New South Wales, masih terdapat 61 titik api yang separuhnya belum tertangani oleh 1.600 anggota pasukan pemadam kebakaran, termasuk ratusan relawan. Lebih dari 400 rumah musnah dalam kebakaran hutan yang luasnya kini telah menembus 1 juta hektar atau hampir dua kali luas kawasan Jabodetabek di Indonesia.