Tunggal putra bulu tangkis Indonesia, Jonatan Christie, tampil semakin baik pada tahun ini. Dia mengawali musim ini di peringkat ke-11 dan kini berada di peringkat keenam. Namun, Jonatan masih perlu menjaga konsistensi.
Oleh
Yulia Sapthiani
·4 menit baca
HONG KONG, JUMAT — Peningkatan performa Jonatan Christie pada 2019 berlanjut dengan lolosnya tunggal putra Indonesia tersebut ke semifinal turnamen bulu tangkis Hong Kong Terbuka. Ini menjadi semifinal ketujuh Jonatan pada 2019, lebih banyak dari dua semifinal pada 2018.
Semifinal pada turnamen BWF Super 500 ini didapat Jonatan setelah mengalahkan pemain Denmark, Anders Antonsen. Di Hong Kong Coliseum, Jumat (15/11/2019), Jonatan menang 21-15, 21-13. Ini menjadi pembalasan kekalahan dari Antonsen, juga pada perempat final Fuzhou China Terbuka, pekan lalu.
Jonatan, yang mengawali 2019 dengan berada pada peringkat ke-11 dunia, secara umum tampil lebih baik dibandingkan dengan 2018. Ini ditandai dengan peningkatan hasil pada sembilan turnamen, yang juga diikuti pada 2018, termasuk di Hong Kong.
Pemain yang saat ini berada pada posisi keenam dunia itu mengakhiri penampilan 2018 dengan bertahan hingga perempat final di Hong Kong karena kalah dari Kento Momota (Jepang). Jonatan mengalahkan Anthony pada babak kedua.
Dari enam semifinal sebelumnya, pemain berusia 22 tahun itu menjuarai turnamen BWF Super 300 di Australia dan Selandia Baru. Pada level lebih tinggi, Jonatan mencapai final Jepang dan Perancis Terbuka yang berkategori BWF Super 750.
Pelatih tunggal putra pelatnas bulu tangkis Hendy Saputra Ho menilai, teknik pukulan Jonatan lebih baik. Namun, dia masih menginginkan pemain-pemain yang dilatihnya bisa lebih konsisten bersaing dengan pemain top dunia. Berkali-kali Hendry mengingatkan agar mereka mengurangi kesalahan.
Itu harus dibuktikan, salah satunya, pada semifinal, baik melawan Chou Tien Chen (Taiwan) maupun jika terjadi semifinal sesama tunggal putra Indonesia, Sabtu. Ini dimungkinkan terjadi jika Anthony Sinisuka Ginting mengalahkan Chou pada perempat final, Jumat malam.
Kemenangan Anthony akan memastikan satu tempat di final bagi tunggal putra Indonesia. Adapun kemenangan bagi Chou membuka kesempatan bagi Jonatan untuk membalas kekalahan pada pertemuan terakhir mereka, perempat final Indonesia Terbuka, Juli.
Kevin/Marcus Kalah
Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan menjadi satu-satunya wakil ganda putra Indonesia pada semifinal dengan tersingkirnya Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon. Juara Hong Kong Terbuka 2017 dan 2018 itu dihadang Hiroyuki Endo/Yuta Watanabe, 21-16, 14-21, 20-22.
Pasangan Jepang yang menjadi pesaing Kevin/Marcus sejak 2018 tersebut menjadi lawan yang paling sulit dikalahkan pada tahun ini. Dari delapan kekalahan Kevin/Marcus pada 2019, tiga di antaranya (terbanyak) dialami dari Endo Watanabe. Sebelum Hong Kong Terbuka, ”Minions” kalah pada final Kejuaraan Asia (April) dan perempat final Thailand Terbuka (Agustus).
Kevin/Marcus sebenarnya berpeluang memutus kekalahan ketika unggul 16-10 hingga 19-15 pada gim ketiga. Namun, Endo/Watanabe yang dikenal lebih sabar dan ulet dibandingkan dengan pasangan Jepang lainnya mendekat menjadi 19-19.
Dalam kondisi tersebut, Kevin/Marcus, yang pekan lalu menjuarai Fuzhou China Terbuka, masih memiliki kesempatan menang ketika mendapat match point, 20-19. Namun, peluang ini terbuang ketika kok pukulan Kevin dari depan net jatuh di luar garis belakang lapangan. Lawan berbalik menang.
”Endo/Watanabe memang tidak gampang mati, mereka juga mainnya lebih tenang. Waktu kami memimpin pada gim ketiga, sebetulnya tidak ada perubahan permainan dari lawan. Kami kurang beruntung di akhir gim,” kata Kevin.
Kekalahan tersebut, lanjut Kevin, menandakan bahwa mereka masih memiliki kekurangan yang harus diperbaiki meski secara umum tampil cukup baik. Sebelum bertanding di China dan Hong Kong dalam dua pekan terakhir, mereka menjuarai Denmark dan Perancis Terbuka, Oktober.
Kevin/Marcus akan mengakhiri penampilan tahun ini dengan bertanding pada Final BWF World Tour di Guangzhou, China, 11-15 Desember. Ini adalah turnamen yang diikuti delapan peringkat terbaik dari setiap nomor berdasarkan prestasi 2019. Termasuk ke dalam delapan wakil itu adalah juara dunia, salah satunya Hendra/Ahsan.
Ganda putra peringkat kedua dunia itu memenangi persaingan pemain senior pada perempat final Hong Kong Terbuka ketika berhadapan dengan Mathias Boe/Mads Conrad-Petersen (Denmark). Dalam persaingan antara empat pemain yang masing-masing berusia di atas 30 tahun tersebut—usia rata-rata di antara mereka adalah 34 tahun 3 bulan—Henda/Ahsan menang 21-11, 21-11 hanya dalam waktu 27 menit.
”Kami tidak menduga menang dua gim, padahal sudah waspada pada mereka. Walaupun baru berpasangan, mereka cukup merepotkan. Jadi, kami sudah siap dari awal permainan,” ujar Hendra yang permainannya bersama Ahsan mendapat pujian dari Boe.
Indonesia juga akan diwakili ganda campuran Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja pada semifinal yang akan berhadapan dengan Watanabe/Arisa Higasino (Jepang).