Hajatan lomba lari Borobudur Marathon 2018 yang digelar 18 November 2018 tahun lalu menjadikan kawasan Candi Borobudur semakin dikenal di dunia internasional.
Oleh
Danu Kusworo
·1 menit baca
Hajatan lomba lari Borobudur Marathon 2018 yang digelar 18 November 2018 tahun lalu menjadikan kawasan Candi Borobudur semakin dikenal di dunia internasional. Diselenggarakan pertama kali di tahun 1990 dengan nama Bob Hasan 10K, kini lomba lari ini menjadi salah satu yang diperhitungkan dalam kalender olahraga lari internasional.
Lintasan atau rute Borobudur Marathon 2018 telah mengantongi sertifikat dari Association of International Marathon and Distance Races (AIMS).
Ini membuktikan bahwa perhelatan yang diselenggarakan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, Bank Jateng, dan dikemas oleh harian Kompas ini telah diakui dan memenuhi standar internasional. Penerapan sistem aturan cut-off point (COP) dan cut-off time (COT) menambah kualitas lomba ini.
Setelah mengusung tema ”Reborn Harmony” pada 2017 yang membawa pesan bahwa segala hal harus dimulai dari niat, Borobudur Marathon 2018 melanjutkan dengan mengusung tema ”Raising Harmony”. Tema ini dimaksudkan untuk menunjukkan dan memupuk semangat kebersamaan antara pelari dan masyarakat dalam menjaga keselarasan, memadukan olahraga dan pariwisata.
Tak kurang dari 10.000 pelari mengikuti Borobudur Marathon 2018 yang terbagi menjadi tiga kategori, yakni kategori marathon yang menempuh jarak 42 kilometer, half-marathon 21 kilometer, dan kategori 10 kilometer. Antusias warga sekitar di sepanjang rute serta interaksi pelari dengan warga menjadi pemandangan indah yang membuat Borobudur Marathon berbeda dengan lomba lari lain.