Sukses mendaratkan manusia di Bulan membuat Mars otomatis menjadi target berikutnya.
Oleh
·2 menit baca
Sukses mendaratkan manusia di Bulan membuat Mars otomatis menjadi target berikutnya. Sebagaimana halnya Bulan, Mars memang sangat menarik keingintahuan manusia karena warnanya merah dan secara periodik menyala bak bara di kegelapan.
Bangsa Romawi dan Yunani mengasosiasikan warna merah dengan perang sehingga menamainya Ares atau Mars, sang dewa perang. Dalam sistem tata surya, Mars adalah planet keempat terdekat dari Matahari setelah Merkurius, Venus, dan Bumi.
Mitos-mitos mengenai Mars sama banyaknya dengan pelbagai mitos tentang Bulan. Tak heran jika keinginan mengeksplorasi Mars sama besarnya dengan cita-cita menjelajahi Bulan.
Misteri Bulan dan Mars mulai terkuak ketika teleskop ditemukan abad ke-19. Namun, baru tahun 1960-an manusia mengirim puluhan misi ke Bulan dan Mars, sekaligus menjadi ajang persaingan dua negara besar: Amerika Serikat (AS) dan Uni Soviet (kini Rusia).
Misi-misi di awal berupa terbang mengelilingi obyek dan memotret dari kejauhan dikandaskan AS setelah Neil Armstrong dan Edwin Aldrin berhasil menginjakkan kaki di Bulan, 20 Juli 1969. Maka persaingan pun kemudian fokus pada eksplorasi Mars.
Sebenarnya, meskipun AS sudah berhasil menerbangkan pesawat tanpa awak mendekati Mars sejak 1965—disusul kemudian oleh Rusia, Konsorsium Eropa, dan India—peluang memenangi pertarungan mendaratkan manusia ke Mars terbuka lebar. Dengan masuknya China dan Jepang dalam persaingan, eksplorasi Mars menjadi simbol kemajuan teknologi antariksa suatu bangsa.
Seri wahana AS dinamai Mariner. Tahun 1971, giliran Mariner 9 mengitari Mars. Sayang foto-foto yang dikirim Mariner 9 kabur karena Mars sedang badai debu. Saat ini, eksplorasi Mars sudah pada tahap mendaratkan wahana ke Mars.
Terakhir adalah InSight, singkatan dari Interior Exploration using Seismic Investigations, Geodesy and Heat Transport. Wahana ini dikirim Lembaga Antariksa AS (NASA) untuk memahami kondisi geologi Mars. InSight diluncurkan 29 Maret 2018 dan mendarat di Mars 26 November 2018. (NES)