Pergelaran olahraga berbalut wisata, seperti Borobudur Marathon, otomatis menjadi promosi wisata. Selain lomba lari, Borobudur Marathon juga menyuguhkan beragam pengalaman wisata alam dan kuliner, sekaligus rekreasi.
Oleh
GREGORIUS M FINESSO/REGINA RUKMORINI
·3 menit baca
MAGELANG, KOMPAS — Pergelaran olahraga berbalut wisata, seperti Borobudur Marathon 2019, secara otomatis bisa menjadi promosi wisata. Selain lomba lari, Borobudur Marathon juga menyuguhkan beragam pengalaman wisata alam dan kuliner, sekaligus rekreasi bagi peserta dan keluarganya.
Di sepanjang lintasan, sekitar 10.900 pelari dari tiga kategori dapat menikmati sejumlah pengalaman tak terlupakan. Mereka bisa menikmati keindahan alam sekitar Candi Borobudur sekaligus berinteraksi dengan kekariban masyarakat sekitar.
Gubernur Jateng Ganjar Pranowo bahkan meyempatkan berfoto bersama dan menari bersama sejumlah siswa SD Muhammadiyah Borobudur.
Seusai mencapai garis finis, para pelari melepas lelah sambil beristirahat di banyak area yang sudah disediakan. Mereka dapat menikmati beragam kuliner lokal Magelang yang dicawiskan dalam Pasar Harmoni. Para pelari juga bisa berfoto dengan sejumlah latar belakang yang sangat instagramable.
Di panggung utama, para pelari dan keluarganya diajak berjoget zumba oleh sejumlah instruktur dari Jakarta. Selanjutnya, mereka berjingkrak bersama penampilan grup band Nidji yang menampilkan sedikitnya delapan lagu bersama formasi terbarunya.
Ubay, vokalis Nidji yang kebetulan asal Magelang, menyapa ratusan pelari yang langsung berkerumun di depan panggung. ”Sebagai orang Magelang, saya bangga akhirnya bisa tampil di Borobudur,” ujarnya.
Para pelari begitu terhibur penampilan Nidji yang begitu atraktif. Pada beberapa lagu, mereka ikut bernyanyi bersama.
Direktur Utama PT Taman Wisata Candi Borobudur, Prambanan, dan Ratu Boko Edy Setijono mengatakan, untuk acara Borobudur Marathon 2019 Powered by Bank Jateng, promosi wisata tersebut dilakukan oleh 10.900 pelari pesertanya yang berasal dari 35 negara.
”Cukup dengan posting status masing-masing, tiap pelari akan menjadi influencer yang menggerakkan semakin banyak wisatawan datang ke Taman Wisata Candi Borobudur,” ujarnya, Minggu (17/11/2019).
Edy mengatakan, pihaknya juga akan terus mendukung pelaksanaan Borobudur Marathon, dan akan selalu siap menjadi lokasi acara.
Bupati Magelang Zaenal Arifin mengatakan, pihaknya juga akan mendukung pelaksanaan Borobudur Marathon, antara lain dengan berupaya menambah jumlah penginapan di kawasan Borobudur.
Terkait hal itu, menurut dia, Pemerintah Kabupaten Magelang akan berupaya melakukan pemetaan kebutuhan penginapan.
”Kami akan menghitung kebutuhan penginapan dan setelah itu kami akan mendorong warga untuk menambah kekurangannya,” ujarnya.
Zaenal mengatakan, pihaknya juga akan berupaya memberikan dukungan dana untuk pengembangan penginapan. Bentuk penginapan yang didorong untuk dibangun adalah bentuk homestay atau rumah tinggal.
Ketua Yayasan Borobudur Marathon Liem Chie An mengatakan, tahun depan pihaknya akan lebih mengintensifkan upaya promosi dalam bentuk pameran ke luar negeri.
”Karena lokasinya di Candi Borobudur, promosi akan gencar kami laksanakan di negara-negara yang mayoritas warganya beragama Buddha,” ujarnya.
Sekalipun sudah berskala internasional, Liem mengatakan, jumlah pelari asing di Borobudur Marathon baru mencapai 300 orang, atau kurang dari 10 persen dari total peserta, 10.900 orang. Ke depan, persentase pelari akan digenjot menjadi separuh dari total peserta.
”Dengan semakin banyak pelari dan pengunjung asing, perekonomian warga sekitar juga akan lebih terangkat,” ujarnya.