Gempa Dua Kali di Manokwari Tak Berpotensi Tsunami
Gempa bumi tektonik dua kali mengguncang Manokwari, ibu kota Provinsi Papua Barat, pada Selasa (19/11/2019). Gempa pertama bermagnitudo 5,3 dan gempa susulan magnitudo 4,0. Gempa ini tidak berpotensi tsunami.
Oleh
FABIO COSTA
·2 menit baca
JAYAPURA, KOMPAS — Gempa bumi tektonik dua kali mengguncang Manokwari, ibu kota Provinsi Papua Barat, pada Selasa (19/11/2019). Gempa pertama bermagnitudo 5,3 dan gempa susulan magnitudo 4,0. Gempa ini tidak berpotensi tsunami.
Berdasarkan data yang dihimpun dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), gempa M 5,3 terjadi pukul 06.40 WIT di Manokwari. Pusat gempa terletak pada koordinat 0,48 Lintang Selatan dan 134,07 Bujur Timur atau tepatnya berlokasi di laut pada jarak 43 kilometer (km) arah utara Kota Manokwari pada kedalaman 10 km.
Gempa bumi susulan dengan M 4,0 terjadi di laut pada pukul 08.41 WIT. Gempa berpusat di koordinat 0,57 Lintang Selatan dan 134,01 Bujur Timur atau tepatnya 32 km barat laut Manokwari pada kedalaman 10 km.
Gempa ini merupakan jenis gempa bumi dangkal akibat aktivitas subduksi lempeng Pasifik terhadap lempeng Indo-Australia (New Guinea Trench). Hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).
”Dampak gempa bumi yang pertama berupa getaran yang dirasakan warga dan benda-benda ikut bergoyang. Gempa ini tak berpotensi memicu gelombang tsunami,” papar Kepala Pusat Gempa Bumi dan Tsunami BMKG
Rahmat Triyono.
Ia pun mengimbau masyarakat Manokwari agar tetap tenang dan tidak terpengaruh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan.
”Warga juga diimbau menghindari bangunan yang retak atau rusak akibat gempa. Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal Anda cukup tahan gempa atau tidak sebelum kembali ke rumah,” lanjutnya.
Rasyid, salah satu warga Manokwari, saat dihubungi dari Jayapura mengatakan, gempa terjadi 10 detik hingga 20 detik ketika warga sedang beraktivitas pada Selasa pagi.
Gempa sebanyak dua kali di Manokwari tidak berdampak pada kerusakan bangunan warga.
Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Papua Barat Derek Ampnir mengatakan, gempa sebanyak dua kali di Manokwari tidak berdampak pada kerusakan bangunan warga.
”Dari hasil pantauan kami, belum ada laporan dari warga yang terdampak gempa bumi di Manokwari pada Selasa ini,” ucap Derek.
Sebelumnya, gempa dengan M 6,1 mengguncang Kabupaten Manokwari Selatan, Papua Barat, pada 28 Desember 2018. Pusat gempa terletak pada koordinat 1,58 Lintang Selatan dan 134,12 Bujur Timur di darat.
Gempa yang terjadi pada jarak 11 km arah selatan Kabupaten Manokwari Selatan pada kedalaman 50 km kala itu menyebabkan kaca di lantai tiga Kantor Gubernur Papua Barat rusak.