Banyak penjual daring menganggap kecepatan pengiriman barang lebih penting ketimbang ongkos kirim yang murah.
Oleh
ERIKA KURNIA
·4 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Jasa pengiriman barang dinilai menjadi cara efisien untuk memperluas pasar dan menjangkau lebih banyak pembeli. Hal itu dirasakan pemilik usaha Pisang Goreng Madu Bu Nanik, yang meski digemari pasar di 12 kota di Jawa dan Bali, tetapi tak kunjung membuka rumah produksi di luar Jakarta.
Sejak 2007, usaha pisang goreng madu besutan Nanik Soelistiowati terpusat di daerah Tanjung Duren, Jakarta Barat. Pisang Goreng Madu Bu Nanik mulai populer di Jakarta dan sekitarnya pada 2014 ketika media digital dan jasa pengantaran makanan oleh ojek daring mulai dimanfaatkan untuk memasarkan produk-produk mereka.
Michelle K Molloy, anak Nanik sekaligus Penanggung Jawab Operasi (COO) CV Bu Nanik Group, Selasa (19/11/2019), di Jakarta, mengatakan, usaha mereka baru mulai berekspansi ke kota yang lebih jauh sejak Juni 2019.
Peluang itu didapatkan setelah bekerja sama dengan perusahaan pengiriman barang (ekspedisi) yang bisa mengirimkan barang dalam waktu maksimal 8 jam, yakni PT Paxel Algorita Unggul (Paxel).
”Awal ekspansi karena saya pernah bisa kirim pisang goreng madu untuk teman saya di Bali dalam sehari pakai Paxel. Akhirnya, saya bicara sama suami untuk ekspansi tanpa membuka cabang. Saya kemudian survei di media sosial, ternyata di Bandung permintaannya besar. Akhirnya, kami buka pre order,” tuturnya.
Tiga ton sehari
Kerja sama itu pun membantu meningkatkan kebutuhan bahan baku pisang setiap harinya. Jika sebelumnya Pisang Goreng Madu Bu Nanik hanya butuh 3 ton pisang mentah sehari, saat ini usaha itu membutuhkan 4 ton pisang mentah sehari atau naik 33 persen.
Produk mereka pun mampu dikirim langsung ke 12 kota di Jawa dan Bali, yang menjadi daerah operasi Paxel.
Ekspansi dengan cara tersebut dinilai lebih efisien daripada membuka cabang rumah produksi baru, yang belum tentu bisa menjamin kualitas produk yang merek jual. Pada kesempatan yang sama, Nanik mengatakan, terjaganya kualitas dan rasa produk mereka adalah kunci kesuksesan mereka.
”Kalau seperti sekarang sedang kemarau pisang, enggak ada stok, saya enggak akan bikin pisang goreng untuk jaga kualitas dan rasa. Mutu itu yang nomor satu saya jaga,” ucapnya.
Selain pertimbangan kontrol mutu, Executive Advisor Paxel Johari Zein berpendapat, membuka cabang produksi baru tidak lebih efisien karena pengusaha harus menambah modal untuk mendapatkan lokasi berjualan baru dan menambah tenaga kerja.
”Di bisnis fesyen saja banyak yang tidak lagi membuka toko fisik dan memilih berjualan di market place. Dunia usaha sekarang tidak lagi banyak ekspansi dengan membuka toko-toko offline (luar jaringan), tetapi lebih memanfaatkan perusahaan ekspedisi. Layanan ekspedisi ini yang perlu ditingkatkan. Selain itu, meningkatkan pengepakan barang agar dunia bisa kita jangkau,” papar Johari.
Ekspedisi sehari
Survei Paxel Buy & Send Insights yang dirilis tahun ini mengungkapkan, pelaku usaha mikro, kecil, dan menengah saat ini semakin mengandalkan jasa logistik tiba dalam sehari (same day delivery). Sebanyak 36 persen penjual daring menganggap kecepatan pengiriman barang lebih penting ketimbang ongkos kirim yang murah.
Pertimbangan lain memilih penyedia jasa logistik adalah murahnya ongkos kirim (29 persen), kemudahan pengiriman (26 persen), dan kemudahan memeriksa posisi paket (8 persen).
Selain itu, kemampuan pengiriman barang dalam radius wilayah lebih luas juga menjadi alasan pelaku bisnis memilih penyedia jasa logistik tiba dalam waktu sehari, seperti Paxel.
CEO Paxel Bryant Christanto mengatakan, model layanan ekspedisi yang ditawarkan Paxel mulai banyak diminati untuk pengiriman antarprovinsi dan pulau dengan jarak lebih dari 15 kilometer. Pengiriman di luar wilayah Jakarta tercatat mencapai dua pertiga arus pengiriman barang setiap bulan.
”Sejak layanan kami hadir mulai Januari tahun lalu sampai sekarang di wilayah Jawa dan Bali tercatat sudah ada 1,2 juta pengiriman. Pengiriman terbesar masih di kota-kota besar, seperti Bandung, Yogyakarta, dan sekarang mulai ramai di Bali. Sekitar 50 persen barang yang dikirim adalah produk kuliner,” kata Bryant.
Paxel kini juga mulai menjajaki agar dapat melayani ekspedisi tiba di hari sama di wilayah-wilayah yang lebih luas. Adapun daerah layanan baru yang mungkin dimasuki Paxel adalah Medan di Sumatera Utara dan Makassar di Sulawesi.