Tanpa diduga, 40 siswa sekolah dasar mendapat hadiah sepeda baru. Mereka adalah siswa pengguna sepeda ke sekolah setiap hari. Pemberian ini sebagai bentuk apresiasi karena mereka membangun budaya bersepeda sejak dini.
Oleh
Ayu Pratiwi
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Institute for Transprotation and Development Policy berkolaborasi dengan PT Pacific Indah Pratama dan Gowes Bike Sharing untuk memberikan hadiah sepeda baru kepada 40 siswa SDN 01 Gandaria Selatan yang rutin bersepeda ke sekolah. Apresiasi itu diharapkan dapat memberikan semangat kepada siswa lain untuk mulai bersepeda. Dengan demikian, budaya bersepeda diharapkan dapat dibangun sejak kecil.
Pemberian sepeda dilakukan dalam acara Sekolah Ramah Bersepeda di SDN 01 Gandaria Selatan, Jakarta Selatan, Rabu (20/11/2019) pagi. Hadir pada acara itu Kepala Dinas Perhubungan DKI Jakarta Syafrin Liputo, Direktur Institute for Transportation and Development Policy (ITDP) untuk Asia Tenggara Faela Sufa, serta perwakilan dari PT MRT Jakarta, PT Pacific Indah Pratama, Gowes Bike Sharing, Bike to Work (B2W) Indonesia, dan Ecotransport Indonesia.
Ke-40 siswa kelas 2 hingga 6 SD yang mendapat sepeda baru itu lebih sering bersepeda ke sekolah. Rumah mereka cukup dekat dengan lingkungan sekolah sehingga jarak yang ditempuh bersepeda cukup terjangkau, antara 1 kilometer dan 2 kilometer.
Perjalanan juga tidak melalui jalan raya karena mereka tinggal di area perumahan yang berada di belakang sekolah. ”Lebih dari setengah siswa ini setiap hari bersepeda ke sekolah. Makanya, kami merasa mereka perlu diberikan apresiasi supaya semangat,” kata Manajer Senior Kemitraan dan Komunikasi ITDP Fani Rachmita.
Langkah ini serupa dengan upaya Pemerintah Provinsi DKI Jakarta memberikan insentif kepada pengendara kendaraan listrik dengan membebaskannya dari aturan ganjil genap yang membatasi jumlah kendaraan bermotor. ”Kami berharap, ke depan, Pemprov DKI juga bisa memberikan insentif kepada pesepeda,” ujar Fani.
Pemberian apresiasi berupa sepeda baru kepada 40 siswa itu melibatkan kerja sama dengan pihak swasta serta sejumlah komunitas pesepeda. PT Pacific Indah Pratama memberikan 40 sepeda baru dan gratis kepada para siswa. Ada pula Gowes Bike Sharing yang menyediakan tujuh sepeda yang digunakan sebagai alat operasional sekolah
Selain itu, B2W Indonesia dan Ecotransport Indonesia yang memberikan materi pendidikan kepada siswa tentang pentingnya transportasi ramah lingkungan dan bagaimana bersepeda secara aman dan selamat.
Tidak ada kecelakaan
Kepala SDN 01 Gandaria Selatan Surani menceritakan, beberapa siswa yang diberikan sepeda baru itu sebelumnya memiliki sepeda yang kondisinya kurang optimal. Ada beberapa sepeda, misalnya, yang tidak disertai dengan rem. ”Jadi kadang mereka rem pakai kaki. Menurut saya, sih, itu bahaya. Tetapi, mungkin mereka sudah nyaman,” ujarnya.
Selama ini, ia belum pernah menerima laporan tentang adanya siswa yang mengalami kecelakaan besar saat bersepeda. ”Kalau kecelakaan kecil, seperti jatuh, kemudian lecet, wajar. Tetapi kalau sampai cedera berat, enggak pernah,” kata Surani.
Ia berharap, siswa yang menerima sepeda baru itu dapat memberikan sepeda lamanya kepada siswa lain sehingga mereka turut semangat untuk mulai bersepeda. Antusias mereka juga tampak tinggi. Dalam sebulan terakhir, sejak adanya jalur sepeda di sekitar sekolah, jumlah siswa yang memiliki sepeda naik dari 40 menjadi 70 orang.
Selain lingkungan sekitar yang cukup memadai, sebagian orangtua siswa turut mendorong anaknya untuk sering bersepeda supaya sehat. ”Saya lebih senang melepas anak-anak sepedaan ketimbang mereka di rumah main gim terus. Lebih banyak bergerak, tubuh menjadi lebih sehat,” tutur seorang ibu siswa ketika diwawancarai ITDP.
Sekolah dekat stasiun MRT
Syafrin Liputo menyampaikan, kegiatan Sekolah Ramah Sepeda akan digelar juga di sekolah lain yang berada di dekat stasiun MRT. ”Kami akan melakukan identifikasi. Begitu ada sekolah yang berada dalam radius 500 meter dari stasiun MRT, kami akan siapkan kegiatan Sekolah Ramah Sepeda,” kata Kepala Dinas Perhubungan DKI itu.
Kegiatan tersebut menjadi bagian dari program Jakarta Ramah Sepeda, ketika pemerintah mendorong penggunaan sepeda sebagai alat transportasi jarak dekat (first and last mile) untuk menuju tempat pemberhentian transportasi umum. ”Dengan adanya budaya sepeda dari sekolah dasar, kami akan masifkan program Jakarta Ramah Sepeda dan menjadikan itu budaya baru masyarakat dalam bertransportasi,” ujar Syafrin.