Pertamina Targetkan 1 Juta Barel per Hari Mulai 2021
PT Pertamina (Persero) menargetkan produksi minyak dan gas bumi 1 juta barel setara minyak per hari mulai 2021. Saat ini, produksi migas Pertamina mencapai 910.000 barel setara minyak per hari.
Oleh
ARIS PRASETYO
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — PT Pertamina (Persero) menargetkan produksi minyak dan gas bumi (migas) sebanyak 1 juta barel setara minyak per hari mulai tahun 2021. Saat ini, produksi migas Pertamina mencapai 910.000 barel setara minyak per hari. Target tersebut sangat menantang di tengah kondisi sumur Pertamina yang kebanyakan berusia puluhan tahun.
"Di 2021, kami menargetkan produksi migas sebanyak 1 juta barel setara minyak per hari dan akan terus meningkat di tahun-tahun berikutnya," ujar Direktur Hulu Pertamina Dharmawan H Samsu dalam keterangan resmi, Rabu (20/11/2019), di Jakarta.
Capaian produksi migas Pertamina di tahun ini hampir separuh dari target produksi nasional yang ditetapkan sebesar 2,025 juta barel setara minyak per hari. Adapun realisasi produksi migas 2018 adalah 1,9 juta barel setara minyak per hari. Sejak 2015, produki migas nasional tak pernah mencapai angka 2 juta barel setara minyak per hari.
Sebelumnya, pengajar pada Fakultas Teknologi Kebumian dan Energi Universitas Trisakti, Jakarta, Pri Agung Rakhmanto, satu-satunya usaha untuk menaikkan produksi migas dalam negeri adalah dengan menggiatkan eksplorasi. Apalagi, sumber daya migas di Indonesia terbilang masih besar. Perlu usaha keras agar sumber daya tersebut dinaikkan statusnya menjadi cadangan terbukti.
”Pertamina harus didorong untuk menggiatkan eksplorasi di dalam negeri. Tanpa penemuan cadangan baru berskala besar, Indonesia akan terus bergantung pada impor. Ingat, produksi migas yang kita nikmati sekarang ini datang dari lapangan besar yang sudah lama berproduksi, seperti Rokan, Mahakam, Tangguh, dan Cepu,” kata Pri Agung.
Tanpa penemuan cadangan baru berskala besar, Indonesia akan terus bergantung pada impor.
Pekan lalu, memulai survei seismik dua dimensi untuk menemukan cadangan minyak dan gas bumi di perairan Indonesia. Survei yang akan melintasi laut sepanjang 30.000 kilometer ini adalah survei terbesar di kawasan Asia Pasifik. Survei tersebut dilakukan PT El Nusa Tbk, anak usaha Pertamina di bidang jasa migas, selama enam bulan penuh.