Pintu Pelintasan Sebidang Dekat Kampus IISIP Ditutup
Pintu pelintasan sebidang di dekat kampus Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik ditutup terkait pembangunan jalan layang di Tanjung Barat dan Poltangan, Jakarta Selatan. Rekayasa lalu lintas pun diberlakukan.
Oleh
Dian Dewi Purnamasari
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Terkait pembangunan jalan layang di Tanjung Barat dan Poltangan, Jakarta Selatan, sejumlah rekayasa lalu lintas mulai diterapkan di lokasi. Pintu pelintasan sebidang di dekat Kampus Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Jakarta ditutup sejak Sabtu, 16 November 2019.
Kepala Suku Dinas Perhubungan Jakarta Selatan Christianto, Rabu (20/11/2019), mengatakan, pekerjaan konstruksi jalan layang di dekat Kampus Institut Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (IISIP) dimulai 1 November hingga 30 Desember 2020.
Untuk memperlancar pekerjaan itu, pelintasan sebidang yang dimanfaatkan warga untuk berputar dari kawasan Tanjung Barat ke arah Pasar Minggu dan sebaliknya mulai ditutup. Penutupan dilakukan sejak pukul 00.00.
”Untuk pelintasan sebidang Poltangan, Pasar Minggu, rencananya akan mulai ditutup pada bulan Desember. Saat ini masih dalam tahapan persiapan pekerjaan,” ujar Christianto.
Dampak penutupan pelintasan sebidang itu, warga harus berputar lebih jauh, yaitu di pelintasan sebidang gardu atau Universitas Pancasila. Jaraknya berkisar 1,5-2 kilometer dari putaran balik IISIP. Sehari-hari, lalu lintas di putaran ini cukup padat. Tak jarang, kemacetan panjang terjadi karena kendaraan mengantre di pelintasan sebidang saat kereta commuter line melintas. Warga menggunakan putaran balik ini dari arah Tanjung Barat ke Setu Babakan, Pasar Minggu, ataupun Jalan TB Simatupang.
Selain penutupan pelintasan sebidang IISIP, Dinas Perhubungan juga melakukan rekayasa lalu lintas, antara lain:
1. Lalu lintas dari arah utara atau Pasar Minggu yang akan berputar balik menuju Pasar Minggu dialihkan melalui putaran balik setelah Universitas Pancasila.
2. Lalu lintas dari arah selatan atau Depok yang akan berputar balik menuju Depok dapat melalui alternatif Jalan Lenteng Agung-Jalan Pasar Minggu-putar balik di Poltangan-ke arah Depok. Atau melintasi rute Jalan Lenteng Agung-Jalan Jagakarsa-Jalan Kebagusan-Jalan TB Simatupang-putar balik traffic light Pertanian- kembali ke Jalan TB Simatupang-putar balik di Ranco-Jalan TB Simatupang-Jalan Lenteng Agung-ke arah Depok. Opsi lain, dari arah Jalan Lenteng Agung-Jalan TB Simatupang-putar balik traffic light Pertanian-kembali ke Jalan TB Simatupang-putar balik di Ranco-Jalan TB Simatupang-Jalan Lenteng Agung-ke arah Depok.
”Pengguna jalan diimbau menyesuaikan dengan rekayasa lalu lintas ini. Harap bersabar ketika harus mengantre atau macet karena badan jalan dipakai untuk loading alat berat dan pekerjaan proyek,” ujar Christianto.
Sebelumnya, Kepala Dinas Bina Marga DKI Jakarta Hari Nugroho mengatakan, pembangunan jalan layang di Tanjung Barat dan Poltangan sesuai dengan kontrak, dimulai 30 September 2019.
Pembangunan ditargetkan selesai selama satu tahun pekerjaan, yaitu 30 September 2020. Pembangunan jalan layang tersebut selain untuk mengurai kemacetan juga untuk mengamankan perjalanan agar kendaraan tidak bersinggungan dengan pelintasan sebidang kereta api.