Manajer Mauricio Pochettino, yang baru saja dipecat Tottenham Hotspur, kembali dikaitkan dengan Manchester United. Ia menjadi ancaman bagi Manajer MU Ole Gunnar Solskjaer.
Oleh
Yulvianus Harjono
·3 menit baca
LONDON, KAMIS – Jabatan Ole Gunnar Solskjaer sebagai manajer Manchester United mendadak terancam menyusul pemecatan koleganya, Mauricio Pochettino, dari Tottenham Hotspur, Selasa (19/11/2019) lalu. MU adalah target utama pelabuhan karier Pochettino berikutnya.
Meskipun pernah lama diasuhnya, Solskjaer bukanlah manajer yang diinginkan Sir Alex Ferguson menjadi penerusnya di ”Setan Merah”, julukan MU. Manajer legendaris MU itu sempat merekomendasikan Pochettino sebagai pelatih setelah Louis van Gaal dipecat MU, Mei 2016.
Kamera hasil bidikan paparazzi merekam keakraban Ferguson dan Pochettino ketika keduanya bersantap siang di sebuah restoran mewah di London pada 2016. Mereka seperti saling bercermin karena punya banyak kemiripan.
”Seperti Ferguson dulu, Pochettino membangun tim kuat dan penuh semangat dengan sejumlah pemain muda Inggris di jantung pacunya,” tulis The Telegraph saat itu.
Pochettino pun sempat dispekulasikan menempati posisi manajer MU menggantikan Van Gaal. Namun, realita berkata lain. MU menunjuk Jose Mourinho sebagai manajer, sedangkan Pochettino berikrar setia ke Spurs dengan perpanjangan kontrak.
Dua tahun berlalu, Desember 2018, Pochettino kembali dikaitkan dengan Spurs. Manajer asal Argentina itu menjadi kandidat favorit pengganti Mourinho yang dipecat MU. Bukan rahasia jika petinggi MU, Ed Woodward, mengagumi manajer 47 tahun itu. Dengan anggaran yang terbatas, separuh dari MU, Pochettino mengangkat pamor Spurs di Liga Inggris. Mereka rutin finis di peringkat empat besar dalam empat musim terakhir, bahkan nyaris menjadi juara pada 2016-2017.
Namun, tidak mudah membujuk Pochettino hengkang dari Spurs. Akhir tahun lalu, ia memilih fokus di klubnya. Komitmen itu berujung sukses, Spurs menggapai final Liga Champions Eropa untuk kali pertama pada 1 Juni 2019. Woodward pun berpaling ke alternatif termudah saat itu, yaitu Solskjaer. Ia ditunjuk menjadi manajer baru MU pada 19 Desember.
Mantan pemain MU itu awalnya hanya diplot sebagai manajer interim hingga akhir musim sambil menunggu Pochettino. Di luar dugaan, MU tampil cemerlang di awal kepemimpinan Solskjaer. Ia memenangi 12 dari 13 laga awal di Liga Inggris sejak mengganti Mourinho. Ia juga menghasilkan kisah epik, kemenangan 3-1 atas Paris Saint-Germain di Perancis pada babak 16 besar Liga Champions musim lalu.
Prestasi itu membuat Solskjaer menjadi manajer permanen MU akhir musim lalu. Namun, bulan madu itu berakhir di awal musim. MU sempat terseok-seok ke peringkat ke-14 sebelum merangkak neik ke posisi ke-7. Nama Pochettino pun lagi-lagi dikaitkan dengan kursi manajer MU. Kali ini, peluang itu terbuka lebar.
Menurut Steve Nicol, pengamat Liga Inggris, sekarang adalah waktu yang tepat bagi MU untuk menyelesaikan hal yang lama tertunda, yaitu menggaet Pochettino. Menurutnya, Pochettino merupakan sosok tepat untuk mengembalikan kejayaan MU.
”Bagi Solskjaer, ini mungkin terdengar kejam. Menyingkirkannya dan menghadirkan Pochettino adalah hal yang perlu dilakukan MU. Ini tentang MU, bukan perkara menyakiti perasaan seseorang,” ujarnya dikutip Express.
Menyesal
Para pendukung Setan Merah ramai-ramai bersuara mendukung pandangan Nicol itu. Menurut mereka, dengan memboyong Pochettino, MU juga bisa menyelesaikan masalah di lini depan. Pochettino dikabarkan siap memboyong striker Spurs dan timnas Inggris, Harry Kane, jika jadi dipinang MU.
“Jika MU tidak memecat Ole dan menggaet Pochettino, kita akan menyesalinya hingga sepuluh tahun ke depan,” ujar Aidan, penggemar MU lewat akun Twitter-nya.
Meskipun demikian, upaya MU menggaet Pochettino tidak bakal mudah. Ia disebut-sebut tengah diincar dua klub raksasa, yaitu Bayern Muenchen dan Real Madrid. Bayern kebetulan belum memiliki pelatih tetap menyusul dipecatnya Niko Kovac, awal November lalu. Asisten Kovac, Hans Flick, ditunjuk sebagai manajer interim hingga setidaknya akhir musim dingin.
Adapun Real juga menyiapkan Pochettino sebagai calon nakhoda barunya jika pelatih mereka saat ini, Zinedine Zidane, gagal memberikan trofi. Mereka kini menempati peringkat kedua Liga Spanyol dengan koleksi poin 25, setara pemuncak klasemen, Barcelona.