Petenis muda M Rifqi Fitriadi mendapat ujian mental yang dibutuhkannya saat mengalahkan sesama petenis nasional, David Agung Susanto, pada semifinal turnamen tenis BNI Terbuka di Jakarta, Kamis (20/11/2019).
Oleh
Yulia Sapthiani
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS - Petenis putra Indonesia, M Rifqi Fitriadi, memerlukan momen untuk mengasah menalnya sebelum tampil pada SEA Games Manila 2019, 30 November-11 Desember. Rifqi mendapatkan ujian itu ketika melewati semifinal dan akan mendapatkannya lagi dalam final Turnamen Tenis BNI Terbuka.
Rifqi melewati ujian berat pertamanya ketika berhadapan dengan David Agung Susanto pada semifinal BNI Terbuka di Lapangan Tenis Hotel Sultan, Jakarta, Kamis (21/11/2019). David adalah petenis putra peringkat teratas nasional yang menjadi unggulan kedua dalam turnamen tersebut. David (29) yang lebih senior dari Rifqi (20), juga, telah lima kali mengalahkannya, terakhir dalam final turnamen nasional di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, September.
Dengan latar belakang itulah, Rifqi yang menjadi unggulan ketiga turnamen menemukan momen yang tepat untuk menguji mentalnya sebelum menjalani debut dalam SEA Games. Di Filipina, Rifqi akan bermain pada tunggal dan ganda putra.
Di lapangan, Rifqi akhirnya menemukan ujian yang sebenarnya. Dia mendapat momentum membalas kekalahan dari David ketika unggul, 5-2, pada set pertama. Namun momentum itu menghilang seiring dengan berkurangnya akurasi pukulan Rifqi.
Petenis yang pada awal kariernya di tim nasional lebih banyak bermain dari baseline itu berusaha tampil lebih agresif dengan mendekat ke net. Namun, usahanya itu tak selalu berhasil. Rifqi belum memiliki pukulan voli yang “membunuh” ketika melakukan servis dan voli. David pun membalikkan keadaan dengan merebut set pertama.
Tak ingin mengulang kekalahan seperti pada pertemuan-pertemuan lain, Rifqi bangkit pada dua set berikutnya meski dengan upaya yang tak mudah. Dia akhirnya menang, 6-7 (5-7), 6-4, 6-4. “Alhamdulillah, hari ini saya bisa menang. Tadi adalah pertandingan adu mental,” kata Rifqi.
Sehari sebelum melawan David, Rifqi mengatakan, dia memfokuskan pada kekuatan mental untuk tampil dalam SEA Games pertamanya. Apalagi, dia akan berhadapan dengan petenis-petenis Thailand, Vietnam, dan Filipina sebagai pesaing kuat di putra. Dia kerap kurang percaya diri ketika menghadapi petenis yang lebih berpangalaman.
Maka, kemenangan atas David pun menjadi momentum yang tepat untuk meningkatkan kepercayaan diri Rifqi. Dia mendapat kesempatan lain untuk mengasah mentalnya dengan melawan Christopher “Christo” Rungkat pada final, Jumat.
Christo memiliki reputasi yang jauh lebih baik dari David. Dia berpengalaman tampil pada turnamen ATP Challenger dan beberapa ATP Tour, serta Grand Slam. Christo berada pada jajaran 100 besar peringkat dunia dalam kategori pemain ganda.
Meski hanya akan tampil pada ganda campuran bersama Aldila Sutjiadi, di Manila, Christo bermain pada tunggal putra di BNI Terbuka. Dalam semifinal, dia mengalahkan M Althaf Dhaifullah, 6-4, 7-5. “Saya bermain di sini untuk mendapatkan suasana kompetisi,” ujar Christo.
Final tunggal putri akan mempertemukan dua unggulan teratas, Aldila dan Fadona Titalyana. Aldila kembali menang mudah atas lawannya seperti pada tiga babak sebelumnya. Dia menang atas Suryaningsih, 6-1, 6-1. Adapun Fadona mengalahkan petenis berusia 16 tahun, Priska Madelyn Nugroho, 6-2, 4-6, 7-5, dalam pertandingan sengit yang hampir selalu terjadi deuce pada setiap perebutan poin.