Strategi jitu Jose Mourinho sangat dibutuhkan saat ia memimpin Tottenham Hotspur untuk pertama kali ketika bertandang ke markas tim sekota West Ham United di London Stadium, London, Sabtu (23/11/2019) pukul 19.30 WIB.
Oleh
PRAYOGI DWI SULISTYO
·3 menit baca
LONDON, SABTU — Strategi jitu Jose Mourinho sangat dibutuhkan saat ia memimpin Tottenham Hotspur untuk pertama kali ketika bertandang ke markas tim sekota West Ham United di London Stadium, London, Sabtu (23/11/2019) pukul 19.30 WIB. Tantangan besar ada di pundak pelatih asal Portugal tersebut, yang akan menerapkan kebiasaannya dalam bertahan pada klub yang selalu memainkan sepak bola menyerang.
Setelah Mourinho diumumkan sebagai manajer baru Spurs untuk menggantikan Mauricio Pochettino yang dipecat karena hasil buruk di awal musim ini, media sosial pun dibanjiri komentar yang menyindir taktik bertahan Mourinho. Mantan Manajer Chelsea dan Manchester United (MU) tersebut sering mendapatkan kritik tajam karena suka menumpuk pemain di lini pertahanan atau yang dikenal dengan taktik parkir bus.
Kritik tersebut muncul karena ia dianggap tidak berani tampil menyerang sehingga permainan tim yang ia pimpin terlihat membosankan. Salah satu sindiran muncul dari penggemar Manchester United, Andrew Yee, di akun Twitter-nya. ”Harry Kane akan menyetir bus untuk Jose,” tulis Yee, dua hari lalu.
Sindiran tersebut cukup menggelikan karena Kane adalah seorang striker haus gol yang selama ini jarang membantu lini pertahanan. Kane jarang turun ke belakang untuk menjemput bola dan lebih banyak menunggu di kotak penalti lawan untuk memanfaatkan peluang yang ada.
Sindiran tersebut rupanya mendapatkan tanggapan dari Mourinho. Jelang pertandingan melawan West Ham, Mourinho menjamin, Kane tidak akan bermain di lini pertahanan. ”Kamu tidak akan melihat Harry Kane bermain di belakang. Itu sudah pasti,” ujar Mourinho.
Gaya bermain Mourinho
Jika Mourinho menepati perkataannya tersebut, akan ada pemain lain yang menjadi korban. Mereka adalah pemain di barisan lini tengah.
Saat masih melatih MU, Mourinho terlibat cekcok dengan gelandang Paul Pogba. Pemain asal Perancis itu mengkritik gaya bermain Mourinho yang terlalu bertahan di media. Lantas, Mourinho tersinggung dan melepas jabatan kapten yang dikenakan Pogba.
Perselisihan dengan Pogba membuat skuad MU tidak harmonis. Mereka terpecah menjadi dua, antara yang membela Pogba dan Mourinho.
Apa yang terjadi pada MU bisa saja akan kembali muncul di Spurs. Meskipun Spurs tidak memiliki karakter pemain temperamental seperti Pogba, mereka bisa saja akan muncul keresahan dengan gaya bermain Mourinho yang cenderung bertahan.
Akan tetapi, Mourinho juga menepis keraguan tersebut. Ia berjanji akan memberikan kebebasan kepada pemainnya dalam bermain.
Salah satu pemain yang ditargetkan Mourinho untuk menjadi pemain kuncinya adalah Dele Alli. Gelandang serang yang bisa dimainkan sebagai gelandang kiri dan tengah itu dianggap sebagai pemain paling berbakat oleh Mourinho.
Berbeda dengan apa yang dilakukan Mourinho pada Pogba, ia ingin Alli bermain sesuai taktik yang disukai. ”Dia (Alli) berpotensi menjadi pemain yang fantastis. Sekarang saya harus menciptakan situasi taktis yang dia senangi, berikan dia dinamika yang tepat,” ucap Mourinho.
Meskipun memberikan kebebasan, Mourinho tetap ingin pemainnya bertanding sesuai dengan harapannya. Ia ingin sepak bola menyerang, tetapi tujuan utamanya adalah kemenangan.
Salah satu tantangan Mourinho adalah menjaga lini pertahanan Spurs agar tidak kebobolan. Dalam 12 pertandingan Liga Inggris, Spurs hanya bisa sekali membuat gawangnya tidak kebobolan. Dengan gaya bermain Mourinho yang cenderung bertahan, kemungkinan permasalahan tersebut akan teratasi.
Seperti kata mantan kapten Liverpool, Graeme Souness, Mourinho cocok untuk Spurs. Menurut Souness, Spurs membutuhkan seseorang yang bisa mengubah gaya bermain menyerang dan sepak bola atraktif dengan gaya bermain pragmatis demi memperoleh gelar. (AP/REUTERS)