Perilaku Belanja di E-dagang Tak Cerminkan Pelambatan
Riset iPrice menyebut, rata-rata konsumen Indonesia membayar Rp 319.000 pada Hari Lajang 11.11 tahun ini. Angka itu lebih tinggi daripada rata-rata harian, sekaligus tak mencerminkan pelambatan konsumsi rumah tangga.
Oleh
Mediana
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Berdasarkan riset iPrice, rata-rata konsumen Indonesia membayar sekitar Rp 319.000 ketika bertransaksi daring pada Hari Lajang, 11 November 2019. Padahal, pada hari biasa, rata-rata konsumen Indonesia membayar Rp 100.000-Rp 200.000 per keranjang belanja.
Nilai Rp 319.000 itu diukur iPrice berdasarkan jumlah total rata-rata satu keranjang belanja di platform layanan perdagangan secara elektronik atau e-dagang. iPrice merupakan perusahaan teknologi untuk membandingkan harga barang di platform layanan perdagangan secara elektronik atau e-dagang.
iPrice memiliki katalog yang berisi lebih dari 500 juta produk yang setiap bulan dikunjungi sekitar 20 juta kunjungan. Perusahaan ini beroperasi di tujuh negara Asia, yaitu Malaysia, Singapura, Indonesia, Thailand, Filipina, Vietnam, dan Hong Kong.
Soal metode risetnya itu, iPrice menggunakan data rekaman transaksi melalui laman iPrice yang menghubungkan 94 juta lebih produk dari 120 pelaku usaha e-dagang dengan konsumen belanja daring Indonesia. Rekaman transaksi yang diambil tepat pada peringatan Hari Lajang, yakni 11 November 2019.
Kategori barang belanjaan yang paling banyak dibeli adalah elektronik, diikuti perabot rumah tangga dan mode. Untuk produk elektronik, rata-rata konsumen Indonesia membayar belanjaan mereka sekitar Rp 409.000. Sementara saat berbelanja perabot rumah tangga, rata-rata nilai keranjang belanja yang harus dibayar sekitar Rp 203.000. Adapun ketika berbelanja mode, rata-rata nilai keranjang belanja sekitar Rp 199.000.
Apabila dilihat lebih spesifik, jenis produk elektronik yang paling laris dibeli adalah kamera. Kategori perabot rumah tangga yang paling laku adalah peralatan pembersih. Pada kelompok mode, mayoritas konsumen membeli tas.
iPrice mengklaim, riset tersebut baru pertama kali dilakukan. Dengan demikian, iPrice tidak mempunyai data hasil riset pada tahun sebelumnya.
Content Marketing Executive iPrice Vivin Dian Devita, yang dihubungi Jumat (22/11/2019), di Jakarta, menjelaskan, mengutip data Badan Pusat Statistik tahun 2018, pengeluaran rata-rata orang Indonesia Rp 157.000 per hari. Apabila dibandingkan dengan total pengeluaran selama satu hari perayaan Hari Lajang (11/11/20199), pengeluaran orang Indonesia dalam satu hari itu naik hingga 103 persen.
Pelambatan pertumbuhan konsumsi rumah tangga tidak berdampak signifikan pada perilaku konsumen layanan e-dagang.
Ketua Umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) Ignatius Untung, yang dihubungi secara terpisah, memandang, rata-rata konsumen Indonesia membayar Rp 100.000-Rp 200.000 per keranjang belanja pada hari biasa. Dengan demikian, nilai Rp 319.000 sesuai riset iPrice itu termasuk di atas rata-rata harian. Pelambatan pertumbuhan konsumsi rumah tangga tidak berdampak signifikan pada perilaku konsumen layanan e-dagang.
”Penetrasi pengguna internet yang aktif belanja daring masih kecil. Oleh karena itu, kondisi makroekonomi seperti pelambatan pertumbuhan konsumsi rumah tangga tidak terlalu terlihat dampaknya bagi penyedia layanan e-dagang,” ujarnya.
Chief Marketing Officer Lazada Indonesia Monika Rudijono menuturkan, produk termahal yang berhasil terjual selama Hari Lajang adalah komputer jinjing seharga Rp 24,499 juta dan peralatan pendeteksi logam senilai Rp 9,499 juta.
Selama satu hari perayaan Hari Lajang, Lazada Indonesia membukukan kenaikan pesanan 2,5 kali lipat dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2018. Secara umum, kategori barang paling laris dibeli adalah mode untuk perempuan, sepatu pria, peralatan kecantikan, serta barang kebutuhan ibu dan anak.