logo Kompas.id
UtamaPudarnya Identitas Tawaro
Iklan

Pudarnya Identitas Tawaro

Oleh
Saiful Rijal Yunus
· 6 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/XV_3C203XQnQWFht1LdbDI5v-ME=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F11%2FSagu_85188123_1574526966.jpg
KOMPAS/SAIFUL RIJAL YUNUS

Lakude (63) berjalan menuju kebun tempat olahan sagunya di Desa Lamomea, Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara, Selasa (29/10/2019). Sagu di Sulawesi Tenggara hilang pamornya akibat konversi lahan dan politik pangan. Identitas sagu di masyarakat pun berubah seiring hilangnya peran sagu di masyarakat.

Serupa beberapa daerah lain, keberadaan sagu di Sulawesi Tenggara remuk redam tergilas politik pangan dan masifnya konversi lahan. Identitas sagu atau tawaro yang dulu sangat kuat di masyarakat perlahan memudar. Meski demikian, sebagian pengolah berupaya keras menjaga tawaro agar tetap lekat dalam kehidupan.

Selasa (29/10/2019) siang, Lakude (55) duduk berlindung di rumah kebunnya dari terik matahari. Rumah kebun Lakude yang berjarak sekitar 1 kilometer dari tempat tinggalnya adalah sebuah bangunan tanpa dinding dengan tiang batang kayu dan beratap rumbia. Bangunan itu hanya berisi beberapa peralatan masak. Dari jalan tanah yang membelah dusun, perlu berjalan sekitar 700 meter untuk menemukan tempat Lakude berkebun, beternak, dan mengolah sagu.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000