Sebuah mobil dilempari batu oleh orang tak dikenal, di Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Senin (25/11/2019) dini hari. Akibatnya, seorang nenek yang menjadi penumpang mobil terluka di kepala.
Oleh
NINO CITRA ANUGRAHANTO
·2 menit baca
YOGYAKARTA, KOMPAS — Sebuah mobil dilempari batu oleh orang tak dikenal di Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta, Senin (25/11/2019) dini hari. Akibatnya, seorang nenek yang menjadi penumpang mobil terluka di kepala.
Pelemparan batu terjadi sekitar pukul 01.00 di Jalan Kenari, sebelah utara Gedung Olahraga Amongrogo, Kota Yogyakarta. Korban terluka bernama Mahdumbi (71), warga Pringgolayan, Yogyakarta. Ia menderita luka robek di kepala bagian belakang.
Mahdumbi terkena lemparan batu saat ia, anaknya, Hadijah Anis Asegaff (34); dan menantunya, M Rizal (37), melintas di Jalan Kenari. Menurut Rizal, tiba-tiba mobilnya dilempar batu dari belakang. Lemparan itu dilakukan dua kali. ”Lemparan kedua sampai memecah kaca belakang mobil saya,” kata Rizal.
Lemparan kedua sampai memecah kaca belakang mobil saya.
Rizal tidak mengetahui apakah ia diikuti orang lain dalam perjalanan tersebut. Namun, di belakangnya, tidak terlihat apa pun. Kondisinya begitu gelap. Jalanan juga sangat sepi. Ia menduga pelaku mematikan lampu kendaraannya sebelum melempar sehingga wajahnya tidak bisa dilihat. Ia hanya sempat melihat dua kendaraan melintas.
”Saya sempat mau mencoba mengejar orang yang melempar batu. Namun, kondisi Ibu (Mahdumbi) sudah berdarah. Langsung saya pergi ke rumah sakit,” ujar Rizal.
Akibat lemparan batu itu, Mahdumbi harus dijahit sebanyak dua jahitan pada bagian belakang kepala. Rizal dan Hadijah pun melaporkan kejadian itu ke Kepolisian Sektor Umbulharjo.
Kepala Polsek Umbulharjo Komisaris Alaal Prasetyo mengatakan, berdasarkan kesaksian Rizal, kemungkinan ada tiga pelaku yang terlibat dalam aksi itu. Mereka mengendarai dua sepeda motor yang berbeda. ”Dua orang mengendarai motor berjenis trail, sedangkan satu orang mengendarai motor bebek berjenis matic,” kata Alaal.
Polisi kini mengumpulkan bukti-bukti guna mengungkap kasus itu. Rekaman kamera pengawas yang terpasang di sepanjang Jalan Kenari akan diperiksa. Di kawasan itu ada sejumlah kamera pengawas milik Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta dan warga setempat.
Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta Agus Arif Nugroho menyatakan, pihaknya siap berkoordinasi dengan pihak kepolisian untuk membantu pengungkapan kasus tersebut.
Saat ini, Dinas Perhubungan Kota Yogyakarta memiliki 32 kamera pengawas yang terpasang di berbagai persimpangan yang tersebar di Kota Yogyakarta. Adapun jumlah persimpangan yang terdapat di Kota Yogyakarta itu sebanyak 58 persimpangan.
Terulang
Kasus kejahatan pernah terjadi di lokasi yang sama pada 2017. Saat itu, seorang pelajar SMP meninggal akibat ditusuk. Pelaku penyerangan juga merupakan orang-orang tidak dikenal.
Pelemparan batu juga pernah terjadi di DIY, tetapi di lain lokasi. Pelemparan itu terjadi pada Februari di Mlati, Kabupaten Sleman. Aksi tersebut dilakukan tiga pemuda berstatus pelajar. Mereka melempar batu demi eksistensi kelompoknya di media sosial.