Filosofi hidup pemain film Dayu Wijanto (49), tidak pernah ragu meninggalkan zona nyaman yang melenakan disaat menemukan kesempatan langka yang hanya datang sekali seumur hidup.
Oleh
Wisnu Dewabrata
·2 menit baca
Zona nyaman memang melenakan. Akan tetapi begitu ada kesempatan langka, yang sekali seumur hidup, jangan pernah ragu untuk meninggalkannya. Begitu kira-kira salah satu filosofi hidup, yang diterapkan pemain film Dayu Wijanto (49), Selasa (19/11/2019), saat ditemui di sela proses syuting.
Sebelum memutuskan fokus terjun bermain film Dayu bekerja sebagai wartawan di majalah Harper’s Bazaar. Posisi terakhirnya pun lumayan tinggi sebagai redaktur pelaksana dan kerap bepergian ke banyak tempat termasuk luar negeri untuk meliput.
“Sebelum tahun 2015 saya double job dan selalu izin kantor kalau ada syuting. Waktu itu film Night Bus saya dipercaya jadi associate producer selain juga pemain. Dari situ saya putuskan mau total dan tinggalkan pekerjaan saya satu lagi. Alhamdulillah pilihan saya tidak salah,” ujar Dayu mengenang.
Dayu terbilang “laris manis” bermain di banyak film, baik layar lebar maupun ber-platform digital. Pada prinsipnya dia selalu berusaha total dan tak pernah meremehkan peran apa pun yang dia dapat walau juga hanya beberapa scene. Walhasil rata-rata per tahun ada 18 judul dia bisa terlibat.
Seperti pernah ditulis Kompas, Dayu bermain di banyak film seperti Keluarga Cemara, Foxtrot Six, Sunyi, Pariban, Ghost Writer, Hit & Run, dan Say I Love You. Selain itu dia juga main di web series. Dayu juga bermain di banyak karakter mulai dari kepala sekolah, guru, ibu, dan penjaga warung.
“Saya main di banyak genre mulai dari horor sampai komedi dan semua peran saya suka. Intinya saat dalam posisi harus membuat keputusan besar usahakan kita selalu berpikir positif. Nanti semesta akan mengembalikannya juga dengan positif. Jangan terlalu khawatir karena semua sudah ada jalannya. Have faith,” ujar Dayu menasihati.