Telkom dan Cisco Jajaki Kerja Sama Pengembangan Komputasi Awan
PT Telekomunikasi Indonesia menjalin kerja sama dengan Cisco System untuk menyediakan layanan berbasis teknologi komputasi awan. Kedua pihak juga sepakat menjajaki pengembangan riset dengan memakai teknologi yang sama.
Oleh
MEDIANA
·2 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — PT Telekomunikasi Indonesia (Persero) Tbk menjalin kerja sama dengan Cisco System Inc untuk menyediakan layanan berbasis teknologi komputasi awan. Kedua pihak juga sepakat menjajaki pengembangan riset dengan menggunakan teknologi yang sama.
Kerja sama itu ditandai dengan penandatanganan perjanjian kerahasiaan antara Senior Vice President Media & Digital Business Telkom Joddy Hernandy dan Director Operation-Service Provider Cisco Indonesia Meygin Agustina, Senin (25/11/2019), di Kantor Telkom Landmark Tower, Jakarta.
Direktur Digital Business Telkom Faizal R Djoemadi mengatakan, penjajakan kerja sama ini merupakan salah satu langkah Telkom meningkatkan kapabilitas bisnis digital perusahaan. Telkom menilai Cisco sebagai penyedia teknologi yang mempunyai solusi multi-teknologi komputasi awan (cloud) yang memungkinkan pelanggan memperoleh layanan cloud privat ataupun publik yang lebih fleksibel.
Director Operation-Service Provider Cisco Indonesia Meygin Agustina menekankan, kemitraan juga berperan penting dalam perkembangan industri infrastruktur pusat data dan cloud di Indonesia. Industri akan memperoleh keuntungan ekonomi dan sistem keamanan siber yang tepercaya.
”Seiring dengan perkembangan teknologi yang semakin cepat, dalam beberapa tahun ke depan layanan cloud pun akan mengubah lanskap industri teknologi informasi dan komunikasi. Perusahaan dapat fokus mengejar keuntungan bisnis dan mengembangkan peluang bisnis baru tanpa harus membangun dan mengelola infrastruktur pusat data sendiri,” ujarnya.
Pada triwulan III-2019, Telkom membukukan pendapatan Rp 102,6 triliun atau naik 3,5 persen secara tahunan. Laba bersih Rp 16,5 triliun atau naik 15,6 persen secara tahunan. Pendapatan sebelum bunga, pajak, depresiasi, dan amortisasi (ETBIDA) naik 11,4 persen atau menjadi Rp 50 triliun.
Pendapatan data, internet, dan jasa teknologi informasi menjadi berkontribusi 59,1 persen terhadap total pendapatan perusahaan. Nilainya mencapai Rp 60,6 triliun atau naik 17,8 persen dibandingkan setahun sebelumnya.
Layanan internet Telkom telah menyebar di 514 kabupaten/kota dan sudah termasuk di daerah tertinggal, terdepan, dan terluar. Di wilayah timur Indonesia, misalnya, Telkom telah memiliki 520.000 sambungan layanan internet.