Sejumlah kendala teknis dihadapi atlet dan pelatih dari lima cabang/disiplin yang telah tiba di Filipina untuk mengikuti SEA Games 2019. Komunikasi kontingen dengan panitia akan ditingkatkan untuk mengatasi hal itu.
Oleh
Denty Piawai Nastitie
·3 menit baca
JAKARTA, KOMPAS — Atlet dan pelatih dari lima cabang/disiplin olahraga sudah berangkat ke Filipina untuk menghadapi persaingan SEA Games 2019. Dua hari menjelang laga perdana sepak bola dan polo air, Selasa (26/11/2019), tim ”Merah Putih” menghadapi kendala teknis, seperti peralatan tertahan di bandara, akreditasi, dan konsumsi. Problem diharapkan teratasi sebelum pembukaan.
Ketua Kontingen Indonesia untuk SEA Games 2019 Harry Warganegara menjelaskan, atlet yang sudah tiba di Filipina terdiri dari sepak bola, menembak, floor ball, polo air, dan berkuda. ”Mereka berangkat secara bertahap sejak Jumat, 22 November 2019. Ada 60-70 atlet dari lima cabang yang sudah tiba di sana,” katanya, Minggu (24/11/2019).
Kelima cabang olahraga ini berangkat lebih awal karena pertandingan dimulai sebelum upacara pembukaan. Mereka juga perlu persiapan dan latihan sebelum SEA Games bergulir. Laga perdana sepak bola, misalnya, berlangsung Selasa (26/11/2019), mempertemukan Indonesia melawan Thailand. Demikian juga pertandingan polo air Indonesia melawan tuan rumah Filipina akan berlangsung pada Selasa.
Selama di Filipina, tim Merah Putih menghadapi sejumlah kendala. Contohnya, tim sepak bola tidak mendapat air minum saat berlatih pada Sabtu dan Minggu. Koper tim polo air dan peralatan latihan tim menembak, yang terdiri atas senapan dan peluru, tertahan di bandara. Waktu tunggu transportasi juga masih berjam-jam.
Kendala teknis ini cukup menghambat karena atlet perlu segera berlatih. ”Tim menembak dijadwalkan mulai berlatih pada Senin (25/11/2019), tetapi peralatan mereka masih di bandara. Seharusnya peralatan itu dibawa langsung dari bandara ke gudang latihan,” kata pria yang juga Wakil Sekretaris Jenderal Komite Olimpiade Indonesia ini.
Harry mengakui, problem ini terjadi karena kurangnya koordinasi dan kendala komunikasi antara tim kontingen Indonesia dan panitia. ”Kami tidak bisa menyalahkan panitia 100 persen. Seharusnya memang kami meningkatkan koordinasi dan mengantisipasi kendala teknis ini. Sekarang, komunikasi masih terus dilakukan. Kami harap problem segera teratasi,” kata Harry.
Penyelengaraan SEA Games 2019 digelar di empat kluster, yaitu Metro Manila, Clark, Subic, dan arena lainnya, seperti Batangas. Jarak dari Manila ke New Clark City sejauh 112 kilometer, waktu tempuhnya bisa mencapai empat jam pada jam sibuk.
Menurut Harry, hal itu menjadi tantangan tersendiri. Untuk memudahkan koordinasi, kontingen dibagi berdasarkan empat kluster. Setiap tim dilengkapi dokter, staf konsumsi, ahli fisioterapi, dan komunikasi. Selain itu, ia mendirikan posko di setiap kluster. ”Di Manila, jarak berdekatan, tetapi macet di mana-mana. Di luar Clark, lokasinya terpusat sehingga memudahkan komunikasi, tetapi menuju ke sana sulit,” ujarnya.
Berdasarkan data KOI, Kontingen Indonesia diperkuat 1.311 orang, terdiri dari 841 atlet, 415 tim ofisial, dan 55 anggota tambahan. Atlet berasal dari 52 cabang dan 66 disiplin olahraga. Mereka akan mengikuti 424 nomor pertandingan.
Teratasi
Pelatih tim nasional polo air putra, Dean Baldwin, dari Clark City, Filipina, mengatakan bahwa masalah koper sudah teratasi. ”Pengalaman ini sedikit memengaruhi kondisi tim. Namun, kami sudah memperkirakan akan ada kendala-kendala teknis seperti ini,” katanya.
Selain bagasi yang tertahan di bandara, tim polo air juga ditolak masuk perkampungan atlet karena belum menerima kartu akreditas. Situasi ini dihadapi setelah tim polo air menempuh perjalanan panjang selama empat jam dari Manila ke New Clark City. Akhirnya, tim polo air diizinkan masuk dengan jaminan paspor.
Tim polo air menjalani laga perdana melawan Filipina. Mereka berharap kali ini bisa menyepuh medali perak yang diraih dua tahun lalu menjadi emas. Keyakinan itu muncul karena tim polo air putra baru saja meraih perunggu pada FINA Water Polo Challenger\'s Cup di OCBC Aquatic Centre, Singapura, pekan lalu.
Selama di Filipina, tim polo air sudah berlatih satu kali pada Minggu. Latihan juga dijadwalkan pada Senin ini dengan fokus pematangan taktik pertandingan. ”Sekarang, kondisi tim dalam keadaan fit dan kami semua sudah siap bertanding,” ujar Baldwin.