Hepatitis A di SMP 20 Depok Diduga Menjalar dari Makanan yang Tercemar
Puluhan orang terserang hepatitis A di satu sekolah. Setelah melalui penelusuran, penyakit ini diduga menjalar dari makanan yang dijual di kantin sekolah.
Oleh
Ayupratiwi
·4 menit baca
DEPOK, KOMPAS — Penyebaran hepatitis A di Kota Depok diduga kuat berasal dari makanan. Adapun makanan yang dimaksud bersumber dari pedagang yang berjualan di sekitar Sekolah Menengah Pertama (SMP) Negeri 20 Depok. Sebab, sebelum penyakit itu menjalar, keluarga pedagang makanan di kantin sekolah itu dinyatakan positif hepatitis A.
Dinas Kesehatan Kota Depok memperkirakan makanan yang dijual di kantin itu tercemar. Akibatnya, pedagang yang mengonsumsi makanan itu lemas, pusing, demam, flu, mual, nyeri perut, dan warna mata tampak kuning. Gejala serupa dialami para siswa yang mengonsumsi makanan yang sama.
”Sekarang, hampir semua sudah sembuh. Tidak semuanya dirawat di rumah sakit. Kalau daya tahan tubuhnya baik, tidak perlu dirawat karena penyakitnya sembuh sendiri,” kata Kepala Dinas Kesehatan Kota Depok Novarita kepada Kompas.
Dinas Kesehatan Kota Depok menyebutkan, 51 sampel darah siswa, guru, dan pedagang di SMP Negeri 20 positif terinfeksi virus hepatitis A. Sebagian besar di antara mereka dipastikan sudah sembuh, sementara sebagian yang lain masih menjalani perawatan di rumah selama seminggu terakhir.
Dari total 72 sampel darah siswa, guru, dan penjual makanan di SMP Negeri 20 yang diambil pekan lalu, 51 positif terkena hepatitis A. Sebagian besar di antara mereka sudah sembuh. Beberapa dirawat inap dan lainnya rawat jalan.
Ke depan, puskesmas terdekat akan memonitor sekolah itu dan menggelar pembinaan usaha kesehatan sekolah (UKS). Dalam kegiatan itu, pihak puskesmas akan memberikan edukasi tentang perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) serta kebersihan lingkungan. ”Dengan menjaga kebersihan sekolah, semoga peristiwa ini tidak terjadi lagi ke depan. Yang penting adalah jaga kebersihan pribadi dan lingkungan, juga konsumsi makanan bergizi untuk meningkatkan daya tahan tubuh,” ucap Novarita.
Jaga kebersihan
Dokter Samsuridjal Djauzi menjelaskan, hepatitis A merupakan penyakit yang ditularkan melalui makanan atau minuman yang tercemar virus hepatitis. Tidak semua orang yang terpapar penyakit itu akan sakit. Sebagian tidak merasa apa-apa (Kompas, 21/11/2019).
Namun, sampai saat ini, belum ada obat untuk virus hepatitis A. Perawatannya adalah dengan mengatasi gejala penyakit sehingga penderita dapat makan dan merasa nyaman. Penularan dicegah melalui kebersihan makanan dan minuman.
”Selain makanan dan minuman, tangan penjamah makanan juga harus bersih. Sekarang sudah dibiasakan para penjamah makanan harus memakai sarung tangan. Orangtua dapat menganjurkan anak agar memilih makanan yang bersih dan matang, sedangkan guru perlu memperhatikan kebersihan kantin sekolah. Hendaknya makanan yang dihidangkan bergizi dan bersih,” kata Samsuridjal.
Di rumah sakit
Wakil Kepala SMP Negeri 20 Depok Atiyatul Farida mengungkapkan, ada lima siswa dari sekolahnya yang masih dirawat sejak seminggu lalu karena terkena hepatitis. Empat di antara mereka diduga terkena penyakit itu salah satunya karena berbagi-bagi minuman. ”Mereka berteman se-grup, jadi suka main bareng dan minum bareng. Penyebaran virus hepatitisnya kemungkinan melalui jalur oral,” kata Farida.
Fenomena hepatitis ini berawal pada Senin (11/11/2019) ketika sekitar 60 siswa izin tidak mengikuti upacara karena merasa lemah dan sakit. Pada Selasa (12/11/2019) keesokan harinya, sekitar 100 siswa izin tidak masuk sekolah.
Kemudian, pada Rabu (13/11/2019), petugas dari puskesmas setempat datang untuk memeriksa gangguan apa yang dialami para siswa. Sebagian besar siswa yang izin tidak sekolah sebelumnya sudah masuk sekolah pada Rabu itu.
”Pihak puskesmas mengatakan, gejala yang dialami siswa mirip hepatitis. Namun, itu masih harus dipastikan melalui pengecekan darah,” tambah Farida.
Pada Senin (18/11/2019), sekitar 70 siswa izin tidak mengikuti upacara. Jumlah itu meningkat dibanding Senin sebelumnya. Pada hari itu juga, petugas dari puskesmas dan dinas kesehatan datang mengecek seluruh siswa apabila terkena hepatitis. Selain siswa, guru dan penjual makanan di kantin sekolah dan luar sekolah juga dicek.
Setelah pemeriksaan awal itu, ada total 72 orang yang diambil sampel darahnya. Sampel makanan yang dijual pedagang juga diambil. Upaya tersebut dilakukan demi menemukan sumber virus hepatitis.
Merayakan hari guru
Pada Senin (25/11/2019), mayoritas siswa sudah bisa menjalankan upacara dan dipastikan sembuh dari hepatitis. Hari Guru Nasional dirayakan secara meriah. Para siswa menggelar kegiatan kejutan dan memberikan sejumlah penghargaan berupa bunga mawar, kue, topi, dan kalung hiasan kepada para guru. ”Itu inisiatif mereka (siswa) sendiri. Mereka ingin menghormati guru dan memberi semangat supaya tidak terlalu sedih karena kejadian (hepatitis) ini,” tambah Farida.
Pada Selasa hingga Kamis (28/11/2019), siswa SMP Negeri 20 Depok diliburkan sesuai kesepakatan dengan Dinas Pendidikan Kota Depok. Hal tersebut supaya para siswa bisa beristirahat dan siap menjalani ujian akhir semester yang digelar pekan depan.