logo Kompas.id
UtamaYang Muda Yang Cinta Sastra...
Iklan

Yang Muda Yang Cinta Sastra Kuno

Umur belia bukan halangan mencintai naskah kuno. Di Banyuwangi, Jawa Timur, tumbuh komunitas berburu dan mendalami manuskrip-manuskrip lawas. Mereka menggali nilai-nilai zaman dahulu untuk hidupnya di masa kini.

Oleh
Angger Putranto
· 6 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/obxYdTfTFdFcmJk1vNwjbx2gsMY=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F11%2FKomunitas-Pemerhati-Naskah-Kuna_85255136_1574701699.jpg
KOMPAS/ANGGER PUTRANTO

Sejumlah pemuda berlatih membaca aksara pegon dari cukilan naskah Lontar Yusuf.

Belasan anak muda duduk melingkar. Para pemudi mengenakan kebaya hitam, pemudanya juga mengenakan setelan hitam, lengkap dengan udeng atau ikat kepala khas Osing, suku asli Banyuwangi.Mata mereka fokus membaca rangkaian aksara Arab pegon, aksara Arab tetapi memakai bahasa Jawa dengan modifikasi. Cukilan naskah yang mereka baca ialah bagian dari naskah Lontar Yusuf. Secara bergiliran para remaja membacakan larik-larik puisi Nabi Yusuf yang tertulis dalam 12 pupuh, 593 bait, dan 4.366 larik. Dahulu, puisi-puisi yang menceritakan kehidupan Nabi Yusuf tersebut ditulis di atas daun lontar.

Para remaja ini tergabung dalam komunitas Mocoan Lontar Yusuf Millenial. Mocoan artinya membaca. Mereka kini tak harus membaca lembaran lontar. Naskah Lontar Yusuf tersebut sudah dialihbahasakan dan disalin ke buku-buku yang diterbitkan terbatas.

Editor:
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000