logo Kompas.id
UtamaKala Terompet Gereja Iringi...
Iklan

Kala Terompet Gereja Iringi Salawat Nabi

Musik tidak memiliki jubah agama. Ia adalah bahasa universal. Bunyinya menembus segala bentuk sekat dan batas, menghadirkan harmoni, dan kerap mengubah kebencian menjadi cinta.

Oleh
Fransiskus Pati Herin
· 4 menit baca
https://cdn-assetd.kompas.id/Hb4Y-0G7CbjDknPGOmjna8LazI4=/1024x576/filters:watermark(https://cdn-content.kompas.id/umum/kompas_main_logo.png,-16p,-13p,0)/https%3A%2F%2Fkompas.id%2Fwp-content%2Fuploads%2F2019%2F11%2F01a12b20-d746-4750-9c44-02f87f4116e5_jpg.jpg
KOMPAS/FRANSISKUS PATI HERIN

Paduan terompet gereja tampil dalam pembukaan Lomba Seni Qasidah Tingkat Nasional XXIV di Ambon, Maluku, pada Senin (25/11/2019) malam.

Musik tidak memiliki jubah agama. Ia adalah bahasa universal. Bunyinya menembus segala bentuk sekat dan batas, menghadirkan harmoni, dan kerap mengubah kebencian menjadi cinta. Di tengah sentimen kebencian atas nama perbedaan, kolaborasi musik lintas agama seperti oase. Para pencinta kedamaian akan selalu merindukannya.

Gery da Costa, pemuda gereja yang mengenakan kopiah hitam dengan lilitan sorban di leher itu mengepakkan kedua tangannya. Di hadapannya, ratusan peniup terompet serta penabuh rebana dan tifa menunggu aba-aba darinya. Ribuan orang yang memenuhi Lapangan Tahapary, Ambon, Maluku, pada Senin (25/11/2019) malam itu mulai menyimak.

Editor:
Mohamad Final Daeng
Bagikan
Logo Kompas
Logo iosLogo android
Kantor Redaksi
Menara Kompas Lantai 5, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 5347 710
+6221 5347 720
+6221 5347 730
+6221 530 2200
Kantor Iklan
Menara Kompas Lantai 2, Jalan Palmerah Selatan 21, Jakarta Pusat, DKI Jakarta, Indonesia, 10270.
+6221 8062 6699
Layanan Pelanggan
Kompas Kring
+6221 2567 6000