Liga Inggris mulai memasuki masa krusial pada pertengahan musim. Liverpool yang berada di puncak klasemen masih belum bisa tenang karena mereka harus bertarung di tengah jadwal yang padat.
Oleh
PRAYOGI DWI SULISTYO
·3 menit baca
LIVERPOOL, JUMAT — Liga Inggris mulai memasuki masa krusial pada pertengahan musim. Liverpool yang berada di puncak klasemen masih belum bisa tenang karena mereka harus bertarung di tengah jadwal yang padat.
Di masa krusial ini, klub juga rawan melakukan pemecatan pelatih ketika mereka tampil buruk pada awal musim ini, seperti yang dilakukan Tottenham Hotspur dan Arsenal.
Liverpool masih bertengger di papan atas Liga Inggris dengan raihan 37 poin. Mereka unggul delapan poin dari Leicester City yang berada pada peringkat ke-2. Sementara Manchester City dan Chelsea berada di peringkat ketiga dan keempat dengan hanya berjarak satu serta tiga poin dengan Leicester City.
Meskipun unggul jauh, Liverpool belum bisa tenang. Mereka akan melalui masa sulit pada bulan Desember dengan jadwal pertandingan yang padat. Bertanding dengan waktu pemulihan yang sangat pendek bisa berakibat fatal. Pemain mudah cedera dan mereka tidak bisa tampil optimal karena kelelahan.
Liverpool tentu tidak ingin kehilangan pemain lagi setelah gelandang Fabinho mengalami cedera dalam pertandingan melawan Napoli di Liga Champions, kemarin. Pemain asal Brasil tersebut diperkirakan tidak dapat membela Liverpool saat menjamu Brighton & Hove Albion pada Sabtu (30/11/2019) di Anfield, Liverpool.
Rekan Fabinho di posisi yang sama, Georginio Wijnaldum, mengaku, kehilangan Fabinho akan menjadi pukulan besar bagi Liverpool yang akan terlibat dalam empat kompetisi pada bulan Desember.
Selain Liga Inggris, Liverpool juga masih harus berjuang mengamankan posisi untuk lolos ke babak gugur Liga Champions, bertarung di babak perempat final Piala Liga Inggris, dan berlaga di Piala Dunia Antarklub. Wijnaldum pun teringat dengan kegagalan mereka dalam menjuarai Liga Inggris pada musim lalu.
Ketika memasuki pertengahan musim, badai cedera di lini pertahanan Liverpool terjadi. Alhasil, beberapa pemain di luar bek harus mengisi posisi tersebut. ”Selama bertahun-tahun kami mengalami masa sulit karena cedera dan pada musim lalu kami tidak memiliki bek yang tepat karena cedera. Kami harus berurusan dengan masalah itu lagi, jadi kita lihat nanti,” ujar pemain asal Belanda tersebut.
Selama bertahun-tahun kami mengalami masa sulit karena cedera dan pada musim lalu kami tidak memiliki bek yang tepat karena cedera.
Seperti musim lalu, Manajer Liverpool Juergen Klopp harus memutar otak agar timnya dapat tampil maksimal. Posisi Fabinho cukup penting karena ia menjadi orang pertama yang menghentikan serangan lawan sebelum bola mencapai bek.
Tak hanya untuk kebutuhan bertahan, Fabinho juga menjadi penghubung antara bek tengah Virgil van Dijk dan gelandang Jordan Henderson yang tampil lebih menyerang. Klopp harus memutuskan apakah mengembalikan Henderson sebagai gelandang bertahan untuk menutup posisi Fabinho atau membebaskan Wijnaldum untuk mengeksplorasi lini tengah.
Rawan pemecatan
Tak hanya tim papan atas yang harus berhati-hati, tim lainnya juga harus tampil maksimal. Kepintaran manajer dalam meracik strategi sangat menentukan hasil yang didapat klub. Jika gagal, manajer tersebut akan menjadi korban pemecatan.
Setelah Tottenham Hotspur memecat Mauricio Pochettino dan menggantinya dengan Jose Mourinho, kini tim sekota Arsenal turut memecat manajer mereka Unai Emery pada Jumat (29/11/2019).
Emery dipecat setelah gagal memberikan kemenangan dalam tujuh pertandingan terakhir. Catatan tersebut menjadi yang terburuk sejak 1992 bagi klub asal London tersebut.
”Kami mengumumkan hari ini bahwa keputusan telah diambil untuk berpisah dengan pelatih kepala kami, Unai Emery, dan tim pelatihnya,” demikian pernyataan klub.
Kami mengumumkan hari ini bahwa keputusan telah diambil untuk berpisah dengan pelatih kepala kami, Unai Emery, dan tim pelatihnya.
Sama dengan Spurs, Arsenal terdampar di papan tengah. Mereka berada di peringkat ke-8 dengan raihan 18 poin atau terpaut delapan poin dari Chelsea yang berada di peringkat ke-4. Untuk sementara, posisi Emery digantikan oleh Freddie Ljungberg.
Sebelumnya, Ljungberg adalah pelatih tim U-23 dan asisten pelatih tim senior. Ljungberg menjadi bagian dari skuad ”The Invincibles” saat Arsenal memenangi gelar juara Liga Inggris pada 2004. (AFP/REUTERS/AP)